EDITORNEWS.ID - Tim dokter forensik dipimpin oleh Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jatim, Nabil Bahasuan, menyatakan hasil autopsi akan diperiksa di laboratorium independen dan dilaporkan paling lama dua bulan.
"Sampel ada yang diambil di pemeriksaan penunjang. Diperiksa di laboratorium independen paling lama delapan minggu bisa lebih cepat tergantung pemeriksaan. Tidak ada yang pasti di kedokteran. Itu rahasia kedokteran (sampe yang diambil). Akan saya jawab melalui laporan visum," ujar Nabil mengutip laman bbc.com.
Autopsi dilakukan karena permintaan keluarga yang merasa curiga dengan penyebab kematian Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) yang merupakan di antara 135 orang tewas akibat Tragedi Kanjuruhan.
"Anak saya ini murni terkena gas air mata terkena racun. Hidung sampai keluar darah. Dan mulut mengeluarkan busa," kata Ayah korban, Devi Athok.
Baca Juga: Festival Musik 'Berdendang Bergoyang' Ricuh, Polisi Tetapkan 2 Tersangka
Autopsi dilakukan hampir tujuh jam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Pathuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (05/11/2022).
Nabil mengaku, proses autopsi yang dilakukan pada (5/11) berlangsung dengan lancar, hanya saja pihaknya ada kendala saat proses penggalian jenazah sebab sudah lebih satu bulan.
Sementara itu, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto dan beberapa anggota kelompok suporter Aremania datang untuk mengawal proses autopsi serta memberikan dukungan moril kepada keluarga.
Baca Juga: Terbaru, Lesti Kejora Unggah Foto Kebersamaan dengan Rizky Billar dan Baby L di Thailand