Menangkal Hujan dengan Garam Dinilai Efektif, Begini Penjelasannya Dalam Ilmu Sains

- 21 Maret 2022, 18:44 WIB
ilustrasi rekayasa cuaca / modifikasi cuaca BMKG
ilustrasi rekayasa cuaca / modifikasi cuaca BMKG /Lamtiur Indah Sari/

EDITORNEWS.ID - Salah satu cara tradisional yang di nilai efektif dan di percaya masyarakat untuk menangkal hujan adalah menabur garam dari atas langit.

Cara tersebut masih digunakan hingga sekarang. Bahkan pada even - even besar dan acara - acara penting sebelum di mulai, penaburan garam juga sering dilakukan dengan menggunakan pesawat lalu menjatuhkan nya tepat di atas awan.

Penaburan garam tersebut tujuannya adalah untuk merekayasa cuaca.

Salah satu contohnya, pada tahun 2014, Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) melakukan rekayasa cuaca guna mencegah banjir di provinsi Jakarta.

Baca Juga: Intip Gaji Raden Rara Istiani per harinya, Pawang Hujan yang Viral di Sirkuit Mandalika

Metodenya adalah dengan menaburkan garam pada awan agar segera mengembun di atas laut dengan menggunakan menggunakan pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara dan tiga CASA.

Banyak masyarakat menganggap bahwa menaburkan garam dari atas awan dapat menghentikan hujan yang datang, banyak pula yang mengatakan jika aksi tersebut digunakan untuk menghancurkan awan.

Padahal sebenarnya, penaburan garam dilakukan bukan untuk menghalau hujan, melainkan mengurangi dampak buruk pembentukan awan tebal.

Melansir dari beberapa literasi sains, Rekayasa Cuaca atau Weather Modification Technology atau WMT merupakan upaya untuk mengubah tingkat curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah prosesnya secara fisika di dalam awan. Curah hujan tersebut dapat diukur dengan weather station.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele. Ini Manfaat Berpikir Positif untuk Kesehatan Fisik 

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah