EDITORNEWS - Refly Harun mengikuti sebuah konferensi pers untuk menuntut keadilan dan kesejahteraan masyarakat terutama masalah PCR.
Sebelumnya sempat berhembus kabar bahwa ada oknum yang berlaku curang dalam penetapan harga PCR yang sebelumnya mahal dan menjadi murah.
Tak lupa pula Refly Harun menyentil pejabat yang ikut ambil alih dalam penetapan harga tersebut.
Melalui YouTube pribadinya yang diunggah pada 39 November kemarin Refly Harun menjelaskan etika dan peradaban negara yang sering dianggap remeh.
Baca Juga: HNW Peringati Indonesia untuk Belajar dari Urganda yang Punya Hutang dengan China
“Kalau saya terima uang, saya siap mengundurkan diri, ada yang mengatakan kecil Cuma 2.5 persen dari volume PCR itu berapa sih untuk mengatakan bahwa uangnya kecil,” ucapnya.
“Jadi dari April 2020 sampai dengan Oktober 2020, catatan keuntungan minimalnya itu sudah 391,5 miliar,” lanjutnya.
Tak lupa pula Refly mengulang tentang prinsip good governance dan clean governance jika pejabat ikut terseret dalam kasus tersebut diharuskan untuk mengundurkan diri.
“Nah kalau di Indonesia, jangankan ada perasaan malu, bahkan keterlibatan itu dikecilkan dan disepelekan, seolah-olah nothing,” sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Katakan Indonesia Tak Lakukan Impor Beras Selama Satu Tahun, Karena ini