Refly Harun Sentil Pejabat yang Diduga Terlibat Bisnis PCR, Terapkan Rasa Malu

- 1 Desember 2021, 15:41 WIB
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun membacakan hasil pers rilis terkait kegiatan reuni 212 tahun 2021
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun membacakan hasil pers rilis terkait kegiatan reuni 212 tahun 2021 /Tangkapan Layar YouTube Refly Harun

EDITORNEWS - Refly Harun mengikuti sebuah konferensi pers untuk menuntut keadilan dan kesejahteraan masyarakat terutama masalah PCR.

Sebelumnya sempat berhembus kabar bahwa ada oknum yang berlaku curang dalam penetapan harga PCR yang sebelumnya mahal dan menjadi murah.

Tak lupa pula Refly Harun menyentil pejabat yang ikut ambil alih dalam penetapan harga tersebut.

Melalui YouTube pribadinya yang diunggah pada 39 November kemarin Refly Harun menjelaskan etika dan peradaban negara yang sering dianggap remeh.

Baca Juga: HNW Peringati Indonesia untuk Belajar dari Urganda yang Punya Hutang dengan China

“Kalau saya terima uang, saya siap mengundurkan diri, ada yang mengatakan kecil Cuma 2.5 persen dari volume PCR itu berapa sih untuk mengatakan bahwa uangnya kecil,” ucapnya.

“Jadi dari April 2020 sampai dengan Oktober 2020, catatan keuntungan minimalnya itu sudah 391,5 miliar,” lanjutnya.

Tak lupa pula Refly mengulang tentang prinsip good governance dan clean governance jika pejabat ikut terseret dalam kasus tersebut diharuskan untuk mengundurkan diri.

“Nah kalau di Indonesia, jangankan ada perasaan malu, bahkan keterlibatan itu dikecilkan dan disepelekan, seolah-olah nothing,” sambungnya.

Baca Juga: Jokowi Katakan Indonesia Tak Lakukan Impor Beras Selama Satu Tahun, Karena ini

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x