Mensos Tri Rismaharani Sebut Siap Pertaruhkan Jabatannya Sesuai Kinerjanya

- 15 Oktober 2021, 09:57 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharani saat memberikan Satya Lencana Perintis Kemerdekaan pada ahli waris di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta. /kemensos.go.id/
Menteri Sosial Tri Rismaharani saat memberikan Satya Lencana Perintis Kemerdekaan pada ahli waris di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta. /kemensos.go.id/ /

EDITORNEWS - Baru-baru ini Mensos Tri Rismaharani membuat sebuah pernyataan mengenai namanya akan dipertaruhkan sesuai dengan kinerjanya.

Hal itu disampaikan oleh mensos Risma saat memberikan pengarahan kepada PKH (Program Keluarga Harapan) di Kabupaten Lombok Timur.

Wanita yang akrab disapa Ibu Risma ini membuat laporan kepada Presiden Jokowi dan Sekjen Kemensos dirinya siap untuk mundur sebagai Menteri Sosial jika kinerjanya dinilai tidak profesional.

"Saya tadi sampaikan ke pak rahmat (Sekjen Kemensos), saya sampaikan ke pak presiden, kalau saya tidak mampu, saya akan sampaikan ke pak presiden, saya akan mundur," ucapnya di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis 14 Oktober 2021.

Baca Juga: Christ Wamea Sebut Megawati Soekarnoputri Dilantik jadi Ketua BRIN Tak Sesuai dengan Latar Belakang Pendidikan

Terlepas dari itu Mensos menambahkan jika dirinya tidak ikhlas dalam menjalankan jabatan ini tentu dirinya tak akan memiliki fisik yang kuat diusia yang tak muda lagi.

"Kalau saya gak ikhlas, tak kuat fisik ini jadi karena itu, ayo lakukan tugasnya dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya telah terjadi kesalahan dalam pemberian bantuan sosial kepada para PKH dimana salah satu PKH tidak menerima bantuan masuk kedalam nomor rekeningnya.

"Makanya nanti saya minta kalau rapat dengan bank, kalau ada yang seperti itu, mereka mengantarkan cash (uang tunai) langsung ke KPM," tuturnya.

Baca Juga: Oknum Polisi yang Smackdown Mahasiswa Banten Ucapkan Permintaan Maaf, Brigadir NP: Saya Siap Bertanggung Jawab

Risma mengaku sangat curiga dengan ATM milik salah satu warga tersebut memang tidak tersalurkan oleh bank atau diblokir.

"Saldo kosong itu macam-macam, ada yang belum tersalurkan ada yang juga diblokir karena aturan dari Kemenkeu tiga bulan (tidak cair), tiga bulan ditutup. Tapi bisa dibuka lagi," sambungnya.

Masalah tersebut ditemukan di Nusa Tenggara Barat tepatnya di Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas.

Bahkan Mensos menyampaikan dirinya akan menunggu bantuan tersebut sampai semua PKH dapat karena ini merupakan bantuan tahap ke empat.

"Saya nggak akan pulang. Saya tidur lagi di sini, sampai ini semua dapat. Ini udah tahap empat. 129 tahap 1. Ngerti nggak kamu. Juni belum diterima lho sama KPM. Yang tahap 2 431 padahal ini sudah tahap 4," timpalnya.***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah