EDITORNEWS - Baru-baru ini Menteri Kesehatan bersama perwakilan UNICEF dan WHO Indonesia meninjau bagaimana pemberian vaksin untuk Kyai dan Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Dari hasil data yang direkap oleh tenaga kesehatan pemberian vaksin bahwa terdapat 100 peserta Kyai dan PWNU jawa Timur yang akan menerima suntikan vaksin AstraZeneca dosis pertama.
Kegiatan ini merupakan bukti dukungan dan keteladanan NU untuk membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi nasional.
Seperti yang termuat dalam akun Twitter @KemenkesRI mengenai suasana pemberian vaksin AstaZeneca untuk para pendakwah Islam.
Menkes menegaskan vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi nasional adalah vaksin yg aman & berkhasiat.
Manfaat pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan. Jadi, tidak ada alasan masyarakat untuk ragu-ragu mengikuti program vaksinasi. pic.twitter.com/9E17gSnzw4— Kemenkes RI (@KemenkesRI) March 24, 2021
Di tahap kedua ini, para Kyai dan Ulama menjadi sasaran pemerintah untuk mendapatkan vaksin Covid-19 sebab kegiatan mereka banyak bersentuhan dengan masyarakat dan umat, sehingga sangat rentan terpapar Covid-19.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 22 Maret 2021, jumlah sasaran yang mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19 sebanyak 5.732.210 orang (14,21 persen), sementara untuk suntikan kedua ada 2.494.422 orang (6,18 persen) yang sudah mendapatkan dosis lengkap vaksin Covid-19.
Budi Gunadi juga menegaskan vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi nasional adalah vaksin yang aman dan berkhasiat.
Seluruh dunia sudah menyampaikan bahwa vaksin AstraZeneca terbukti bermanfaat, aman dan halal untuk melindungi manusia dan sudah dipakai dibeberapa Negara Islam diantaranya Arab, Oman, dan UAE.
Manfaat pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan Jadi, tidak ada alasan masyarakat untuk ragu-ragu mengikuti program vaksinasi.***