Akibat Angin Kencang 2 Warga di Bengkulu Ditemukan Tewas Ditempat

13 Juli 2021, 08:30 WIB
Hujan Lebat disertai angin kencang dan badai petir melanda wilayah Kabupaten Lebak, Sabtu, 12 Juni 2021. /Purnama Irawan/Kabar Banten

EDITORNEWS – Telah terjadi sebuah bencana alam yang menimpa Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

Bencana alam tersebut berupa angin kencang yang terjadi di provinsi Bengkulu pada hari Minggu, 11 Juli 2021.

Dari hasil pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang pada hari Senin 12 Juli 2021 terdapat dua warga meninggal dunia atas peristiwa itu.

“Korban meninggal dunia setelah kendaraan jenis minibus yang ditumpangi tertimpa pohon tumbang,” ucap Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan pers.

Baca Juga: Peluang Jadi ASN! 29 Formasi CPNS 2021 di Kementerian ESDM Sepi Peminat, Bahkan Ada yang Kosong loh

Mengutip dari pikiran rakyat saat kejadian itu hujan turun cukup deras dan diiringi dengan angin bertiup kencang.

Atas kejadian tersebut juga telah merugikan satu unit rumah dan beberapa kendaraan yang rusak akibat goncangan angin tersebut.

“Satu unit rumah rusak berat, satu mobil rusak berat, dan satu mobil lainnya mengalami kerusakan ringan,” lanjut Abdul Muhari.

Saat ini beberapa tim gabungan TNI, Polri, dan Masyarakat, BPBD Kabupaten Kepahiang telah membersihkan puing-puing pohon tumbang dengan bantuan alat berat.

Setelah semua puing pohon dibersihkan salah satunya diantara mereka telah mengerahkan satu unit alat berat loader dan ekskavator untuk mempercepat penanganan pohon tumbang yang mengakibatkan kemacetan.

Baca Juga: Staf Logistik TMMD Luncurkan Perlengkapan ke Bukit Beringin

Berdasarkan dari hasil pantauan Sementara BMKG ditanggal 14 Juli akan ada hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Bengkulu.

BMKG menambah ada beberapa wilayah yang akan mengalami hal serupa selain dari Bengkulu diantaranya Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Selatan, dan Maluku Utara hingga dua hari ke depan.

Menyikapi prediksi BMKG meminta masyarakat setempat untuk segera melakukan upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.

“BNPB juga mengimbau agar seluruh komponen yang ada di daerah agar memantau perkembangan cuaca dari BMKG dan melihat potensi kerawanan wilayah melalui inaRisk BNPB,” tandas Abdul Muhari.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler