Menperin Agus Gumiwang Yakinkan Ekonomi Nasional 2021 Akan Meningkat

4 Januari 2021, 09:58 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. /Dok. Kemenperin.go.id/

EDITORNEWS - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan menyentuh 5,5 persen

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku optimis terkait pernyataan tersebut. Tidak lepas dari kebijakan yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah dalam rangka mempercepat upaya pemulihan ekonomi Nasional akibat pandemi Covid-19.

“Dengan berbagai kombinasi kebijakan dan peluang yang kita manfaatkan secara optimal, maka diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di sekitaran atau kisaran 4,5 hingga 5,5 persen di tahun 2021," katanya di Jakarta, Minggu 3 Desember 2020.

Tekad pemerintah mengejar laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen pada 2021, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional.

Baca Juga: Kim Seon Ho Mendapat Tuntutan Adegan dari Sang Agensi

Baca Juga: Baru Sembuh dari Covid-19, Anies Baswedan Langsung Perpanjang Masa PSBB DKI Jakarta

Seperti OECD yang memproyeksi ekonomi global pada 2021 tumbuh sebesar 4,0 persen. Sedangkan, ADB memperkirakan di angka 5,3 persen, dan IMF membidik 5,2 persen.

World Bank memprediksi ekonomi global pada tahun depan bakal berada di kisaran 4,4 persen, dan Bloomberg Median memasang target sekitar 5,6 persen. “Sementara untuk outlook APBN, yang sudah ditetapkan pertumbuhannya sebesar 5,0 persen," jelas Agus.

AGK juga menyebutkan, beberapa langkah strategi yang dilakukan pemerintah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di tahun depan.

Baca Juga: Toyota Indonesia Optimis Pimpin Pasar Mobil di Tanah Air

Baca Juga: Penjualan Mobil Di Tanah Air Masih Akan Terus Tumbuh di Tiga Bulan Pertama 2021

Terhitung melakukan pengadaan dan pemberiaan vaksin kepada masyarakat. “Game changer pemulihan ekonomi Nasional di masa pandemi adalah pelaksanaan vaksinasi itu sendiri,” ujarnya.

Selain vaksinasi, kunci pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di 2021 juga meliputi implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. Kemudian, penerapan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah digencarkan pada 2020.

Baca Juga: Pelaku Penghina Lambang Negara Pancasila Diduga Kelainan Jiwa

Baca Juga: MPR Minta Pemerintah Lebih Rangkul dan Dukung Ormas Yang Moderat dan Loyal

"Selain itu, sejumlah strategi lainnya selalu kami siapkan, salah satunya dengan melanjutkan program-program yang ada di komite PEN atau penanganan Covid-19,” terangnya.

Sebagai langkah mempercepat pemulihan ekonomi, pemerintah juga akan melanjutkan dukungan kebijakan untuk pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Tak hanya itu, Pemerintah akan melakukan penyusunan daftar prioritas investasi (DPI) serta pembentukan lembaga pengelola investasi atau LPI,” tutur Menperin.

Sedangkan untuk pengungkit pertumbuhan ekonomi lainnya, adalah program ketahanan pangan, pengembangan kawasan industri, mandatori B30, dan program padat Karya. "Tentu yang tidak kalah penting adalah program pengembangan ekonomi digital," tandasnya.

Baca Juga: Disinformasi: Vaksin COVID-19 Buatan Sinovac hanya untuk Uji Klinik dan Mengandung Sel Vero

Baca Juga: Seorang Jurnalis Tewas ditembak Dalam Serangan Mobil di Afghanistan

Agus menyatakan, optimisme dalam memanfaatkan peluang-peluang pemulihan ekonomi tersebut, didasari dengan strategi pemulihan ekonomi melalui kebijakan dan program yang telah disusun oleh pemerintah.

“Tentunya bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan adalah mutlak, sehingga pertumbuhan ekonomi Nasional akan lebih cepat kembali bangkit pada tahun 2021 ini,” tegasnya.

Baca Juga: Polisi Bubarkan Kerumunan di Objek Wisata yang Tak Indahkan Protokol Kesehatan

Baca Juga: BKSDA Evakuasi Hiu Paus Terdampar yang Ditemukan di Sungai Kota Kendari

“Modal yang cukup kuat yang dimiliki oleh Indonesia adalah terkait dengan upaya pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Geliat manufaktur juga terjadi di Indonesia yang terdorong dari peningkatan diferensiasi industri. “Hal ini mengindikasikan adanya optimisme pelaku sektor bisnis terhadap kondisi perekonomian ke depan,” paparnya.***

 

 

Editor: Liston

Sumber: kemenperin.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler