Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang setiap hari sampai matahari terbenam pada hari Sabtu untuk memperingati tragedi itu.
"Sebagai bangsa, kita harus bertanya, 'Kapan dengan nama Tuhan kita akan berdiri di lobi senjata?'" ungkap Joe Biden di televisi nasional.
Penembakan massal di Amerika sering menimbulkan protes publik dan juga seruan untuk pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat pada penjualan senjata dan juga kontrol terhadap senjata api lainnya yang umum di negara lain.
Namun, tindakan seperti itu telah berulang kali gagal dalam menghadapi oposisi kuat yang dipimpin oleh Partai Republik.
Baca Juga: Wartawan Al Jazeera, Shireen Abu Aqleh Tewas Ditembak Pasukan Israel
Pihak berwenang mengungkapkan fakta bahwa tersangka dalam penembakan brutal yang terjadi pada hari Selasa bertindak sendiri.
Motif penembakan brutal yang dilakukannya hingga saat ini belum diketahui dengan jelas.
Sejumlah korban tengah dirawat di beberapa rumah sakit.
Di rumah sakit Universitas Santa Antonio terdapat seorang wanita 66 tahun dan anak perempuan berusia 10 tahun dalam kondisi kritis.***