Seorang Remaja Lakukan Aksi Penembakan Secara Brutal di Salah Satu SD di Texas, 21 Orang Tewas!

- 25 Mei 2022, 18:50 WIB
ilustrasi penembakan
ilustrasi penembakan /

EDITORNEWS.ID - Aksi penembakan brutal dilakukan seroang remaja berusia 18 tahun di Robb Elementary School Texas Selatan, Amerika Serikat, Selasa 24 Mei 2022.

Pelaku yang diketahui bernama Salvador Ramos itu menyerbu sekolah dasar tersebut dan membunuh 19 anak dan 2 guru di sekolah itu.

Serangan itu pun merupakan pembunuhan massal bersenjata di Amerika Serikat dan juga penembakan sekolah terburuk di negara itu dalam kurun waktu hampir satu dekade.

Dilansir dari Reuters, Rabu 25 Mei, menurut keterangan pihak berwenang, pembantaian dilakukan awal kali dengan menembak neneknya sendiri.

Baca Juga: Stinney Orang Termuda yang Dijatuhi Hukuman Mati di Amerika, 70 Tahun Terkuak Dirinya Tak Bersalah

Kemudian dirinya melarikan diri hingga menabrakkan mobilnya di dekat Sekolah Dasar Robb Elemntary Schooldi Uvalde, Texas, sebuah kota sekitar 130 km sebelah barat San Antonio.

Di sana pria tersebut melancarkan aksi penembakan brutal yang berakhir ketika dirinya terbunuh setelah ditembak oleh polisi.

Sementara itu, Gedung Putih memberikan tanggapannya beberapa jam kemudian.

Presiden AS Joe Biden yang tampak terguncang mendesak agar warga Amerika untuk menentang lobi senjata AS, yang ia tuduh karena menghalangi pemberlakuan undang-undang keamanan senjata api yang lebih keras.

Baca Juga: Presiden Jokowi Singgah di UEA Menyampaikan Dukacita atas Wafatnya Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan

Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang setiap hari sampai matahari terbenam pada hari Sabtu untuk memperingati tragedi itu.

"Sebagai bangsa, kita harus bertanya, 'Kapan dengan nama Tuhan kita akan berdiri di lobi senjata?'" ungkap Joe Biden di televisi nasional.

Penembakan massal di Amerika sering menimbulkan protes publik dan juga seruan untuk pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat pada penjualan senjata dan juga kontrol terhadap senjata api lainnya yang umum di negara lain.

Namun, tindakan seperti itu telah berulang kali gagal dalam menghadapi oposisi kuat yang dipimpin oleh Partai Republik.

Baca Juga: Wartawan Al Jazeera, Shireen Abu Aqleh Tewas Ditembak Pasukan Israel

Pihak berwenang mengungkapkan fakta bahwa tersangka dalam penembakan brutal yang terjadi pada hari Selasa bertindak sendiri.

Motif penembakan brutal yang dilakukannya hingga saat ini belum diketahui dengan jelas.

Sejumlah korban tengah dirawat di beberapa rumah sakit.

Di rumah sakit Universitas Santa Antonio terdapat seorang wanita 66 tahun dan anak perempuan berusia 10 tahun dalam kondisi kritis.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x