Stinney Orang Termuda yang Dijatuhi Hukuman Mati di Amerika, 70 Tahun Terkuak Dirinya Tak Bersalah

- 21 Mei 2022, 10:05 WIB
George Stinney Jr orang termuda menerima hukuman mati
George Stinney Jr orang termuda menerima hukuman mati /

EDITORNEWS.ID - Satu kenyataan pahit harus dirasakan George Stinney Jr.

Stinney menjadi orang termuda yang dieksekusi di Amerika Serikat pada abad ke-20.

Dirinya dijatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan. Namun, terkuak jika dirinya tak bersalah setelah 70 tahun kematiannya.

Berdasarkan sumber nationalgeographic.grid.id yang diunggah di media sosial oleh akun cerobong dunia, turut menjelaskan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Singgah di UEA Menyampaikan Dukacita atas Wafatnya Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan

Remaja kulit hitam berusia 14 tahun tersebut dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan dua gadis kulit putih di sebuah kota di Carolina bagian selatan.

Pada Maret 1944, Betty June Binnicker yang berusia 11 tahun dan Mary Emma Thames, 8 tahun, dinyatakan hilang.

Ayah Stinney yang menjadi bagian dari tim pencari, menemukan mayat kedua gadis itu beberapa jam kemudian di sebuah parit.

Menurut keterangan, Stinney bersama saudara perempuannya, Amie Ruffer merupakan orang terakhir yang melihat kedua gadis itu saat berada di sebuah ladang.

Baca Juga: Wartawan Al Jazeera, Shireen Abu Aqleh Tewas Ditembak Pasukan Israel

Namun, polisi lebih mengarahkan perhatian mereka kepada Stinney.

Stinney pun langsung ditangkap tanpa adanya bukti dan saksi lebih lanjut.

Beberapa orang mengatakan, Stinney terlihat sangat ketakutan sehingga ia terpaksa untuk mengatakan seperti apa yang diinginkan polisi.

Stinney dinyatakan bersalah atas pembunuhan tersebut dan dijatuhi hukuman mati dengan menggunakan kursi listrik.

Sempat ada perdebatan terkait hasil ini, terutama tentang Stinney yang masih terlalu kecil untuk duduk di kursi listrik.

Baca Juga: Kebiadaban Tentara Israel Kembali Terjadi, Terkini Tewaskan Seorang Warga Palestina

Stinney harus duduk di atas alkitab agar sesuai dengan kursinya.

Pada 16 Juni 1944, Stinney tetap dieksekusi. Ia menjadi orang termuda yang dihukum mati.

Kasus ini membuat marah para pembela hak-hak sipil.

Stinney diinterogasi sendirian di sebuah ruangan kecil, tanpa didampingi oleh orangtua maupun pengacaranya.

Saat itu, polisi mengatakan bahwa Stinney mengaku telah membunuh keduanya karena Binnicker menolak untuk berhubungan badan dengannya.

Baca Juga: Akhirnya Elon Musk Resmi Akuisisi Saham Twitter 100 Persen, Harganya Capai Rp634 T

Beberapa tahun setelahnya, sejarawan George Frierson mulai mempelajari kasus ini.

Ia juga menemui mantan teman satu sel Stinney, Wilfor Hunter.

Hunter mengatakan bahwa Stinney membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Pada tahun 2009, Matt Burgess, seorang pengacara berencana untuk mengajukan laporan dari anggota keluarga Stinney.

Keluarga Stinney akhirnya berani bersuara dan mengatakan bahwa pengakuan Stinney karena dipaksa.

Akhirnya, pada 17 Desember 2014, setelah 70 tahun kematiannya, Stinney dinyatakan tidak bersalah.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x