EDITORNEWS - Dukungan orang tua adalah hal penting yang mengisi sisi internal seorang anak.
Anak yang lahir di tengah keluarga suportif dan mau memberikan dukungan penuh atas keputusan-keputusannya, termasuk anak yang beruntung.
Tidak semua anak memiliki kesempatan tersebut, bahkan banyak orang tua yang berharap anaknya menjadi seperti apa yang mereka mau.
Hal ini bukan berarti orang tua mengambil keputusan yang salah atas sikap mereka. Hanya saja, keputusan mereka memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan jiwa anak.
Baca Juga: Bima Arya Himbau Masyarakat Bogor untuk Displin Prokes Meski sudah Mengalami Penurunan Covid-19
Di luar situasi tersebut, ada juga orang tua yang sama sekali tidak menunjukkan dukungan pada anaknya.
Mereka mengabaikan dan tidak peduli dengan keputusan apapun yang dilakukan anak.
Satu-satunya harapan mereka ialah anak mereka bisa bertanggung jawab dan berhasil dengan kehidupan yang mereka jalani.
Menjalani hidup sebagai anak yang tidak mendapat dukungan dari orang tua tentu menjadi PR yang tidak akan pernah selesai dikerjakan.
Satu-satunya arah langkah yang bisa diikuti hanyalah arahan dari hati, sambil berharap keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat.
Baca Juga: Viral! Seorang Wanita Malah Marah Ke Petugas Setelah Diminta Putar Arah
Dikutip oleh Editornews dari Yourtango, seorang narasumber membagikan pengalamannya selama bertahan hidup tanpa dukungan dari orang tua.
Ia mengalami bagaimana sulitnya mengambil keputusan, berharap situasi baik-baik saja, dan merasakan pengalaman nyata saat berada di keputusan yang salah.
Tidak mendapat dukungan dari orang tua juga membuat hatinya mudah goyah. Ia memiliki kepercayaan diri yang rendah dan sulit bangkit saat situasi membuatnya terpuruk.
Ia juga sering menyalahkan keadaan dan situasi di sekitarnya setiap kali salah mengambil keputusan.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Menutup Akses Wisata Pantai Pangandaran , Sempat Viral Dimedia Sosial
Anak yang tidak mendapat dukungan dari orang tua harus selalu menebak-nebak, mengira, dan bertanggung jawab untuk semua hal yang terjadi dalam hidupnya.
Sukses atau gagalnya mereka bergantung pada usaha dan kekuatan hati mereka sendiri, karena tidak ada orang lain yang mendorongnya untuk bangkit dan meraih mimpi.
Tapi seiring berjalannya waktu, ia memiliki cara pandang baru tentang hidupnya dan keputusan yang ia ambil.
Salah atau benar pilihannya, itu tetap akan menjadi hidupnya.
Kurangnya dukungan orang tua membawa narasumber tersebut pada pemahaman yang lebih absolut tentang dirinya sendiri.
Baca Juga: Alasan Bang Si Hyuk Pernah Jadikan V Member Tersembunyi BTS; V Memiliki Pesona yang Besar
Ia mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa yang ia sukai, dan apa yang membuatnya bahagia.
Itulah dasar pertimbangannya setiap kali harus mengambil keputusan. Ia berhasil mengubah kekurangannya menjadi kekuatan untuk lebih mandiri.
Terlepas dari perubahan positif yang dialami narasumber, dukungan orang tua tetaplah hal penting yang dibutuhkan anak.
Diungkapkan atau tidak, kebutuhan tersebut tetap mempengaruhi perkembangan mental anak.***