Network
EDITORNEWS.ID - Dalam kolaborasi baru-baru ini dengan artis Barat Jack Harlow, Jungkook BTS mendapati dirinya berada di tengah badai sensor di platform musik besar Korea.
Lagu berjudul "3D" dirilis pada tanggal 29 September, disertai dengan video musik visual menawan yang kemudian menarik banyak perhatian karena narasinya yang tidak terduga.
Lagu tersebut, mengingat sifat kolaborasinya dengan artis Barat, diperkirakan memiliki lirik yang mungkin menyimpang dari gaya K-Pop tradisional.
Namun, netizen yang jeli segera menyadari bahwa lirik tertentu telah disensor di platform streaming musik Korea seperti MelOn dan Genie. Menariknya, lirik-lirik ini tetap tidak tersentuh di platform global seperti YouTube dan situs lirik standar lainnya.
Baca Juga: Heboh! Shawol Internasional Dikritik Karena 'Terlalu Sensitif' di Tengah Isu Colorist SHINee!
Meskipun lirik yang disensor tidak terlalu eksplisit menurut standar Barat, lirik tersebut menyimpang dari norma lagu Korea. Penyimpangan ini menyebabkan keputusan untuk menyensornya di platform Korea, sebuah langkah yang memicu banyak reaksi dari penggemar.
Beberapa penggemar dengan bercanda menunjukkan bahwa tindakan sensor secara ironis membuat liriknya tampak lebih eksplisit, terutama jika dilihat dari sudut pandang Barat.
Netizen turun ke media sosial untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang masalah ini. Komentarnya berkisar dari seruan agar versi tanpa sensor dirilis, hingga pemahaman perbedaan budaya yang mungkin memerlukan sensor semacam itu.
Salah satu pengguna berkomentar, "Mengapa mereka menyensor liriknya? Mari kita putuskan apa yang ingin kita dengarkan!" Yang lain mengomentari kesenjangan budaya, dengan menyatakan, "Saya pikir ini adalah perbedaan budaya. Apa yang dianggap eksplisit di satu negara mungkin tidak dianggap eksplisit di negara lain."
