Network
EDITORNEWS.ID - Kim Jang Ho, direktur Layanan Budaya dan Informasi Korea (KOCIS), lembaga negara yang didedikasikan untuk mempromosikan negara di luar negeri, mengaitkan pertumbuhan fenomenal industri budaya bangsa di luar batas linguistik dan geografis dengan beberapa faktor kunci.
Hallyu, atau gelombang Korea, mencapai tonggak sejarah lain tahun lalu dengan kesuksesan simultan dalam musik, bioskop, dan drama, yang semakin memperkuat reputasi negara itu sebagai pembangkit tenaga budaya yang sedang naik daun.
Lee Jung-jae, bintang film thriller dystopian hit Netflix "Squid Game," membuat sejarah sebagai pemain Asia dan Korea pertama yang memenangkan Emmy untuk Aktor Utama.
Aktor senior Song Kang Ho meraih penghargaan aktor terbaik di Festival Film Cannes untuk perannya dalam "Broker," menjadi pemeran utama pria Korea pertama yang menerima kehormatan tersebut.
Dan raksasa K-pop BTS meraih nominasi Grammy selama tiga tahun berturut-turut, sambil dihujani hadiah di Billboard Music Awards dan American Music Awards.
"Tak perlu dikatakan bahwa peran yang dimainkan oleh artis, pemain, dan produser konten Korea sendiri telah menjadi kekuatan paling signifikan di balik transformasi bangsa menjadi raksasa hiburan," katanya dalam wawancara baru-baru ini dengan Korean Times.
"Orisinalitas dan imajinasi mereka yang sebagian mengambil isyarat dari sejarah dan tradisi unik negara itu telah datang untuk mendefinisikan 'DNA kreatif' Korea dan membentuk fondasi sektor budayanya."
Hasil kreatif semacam itu kemudian dapat dengan cerdik menunggangi lingkungan digital yang berkembang sejak akhir 1990-an – membantu mereka mendapatkan visibilitas dan keunggulan di panggung lokal dan global secara bersamaan, tambahnya.
Baca Juga: NATO Terus Menyuplai Peralatan Militer Ke Ukraina, Rusia Mengatakan Itu Adalah Keuntungan
