Network
EDITORNEWS.ID - Menjadi anak sulung dari dua bersaudara, Jimin mewarisi banyak sifat dari ayah dan ibunya, salah satunya sikap lembut pada orang sekitarnya.
Perjalanan Jimin untuk menjadi seorang idol di BTS tidaklah mudah, penuh perjuangan dan dipaksa keadaan untuk bersikap dewasa sebelum waktunya.
Jimin merantau dari kota asalnya Busan menuju kota besar yaitu Seoul seorang diri demi meraih cita-citanya menjadi seorang idol.
Baca Juga: Reaksi Jungkook di Luar Dugaan Saat Jin BTS Memarahinya Karena Merusak Properti Panggung
Menjadi trainee yang paling akhir bergabung dengan agensi, Jimin melewatinya dengan penuh kerja keras, meskipun saat itu keadaannya sangat sulit.
Kesuksesan yang diraih Jimin saat ini seolah membayar masa lalu ya, sikapnya yang dewasa pada ayahnya seolah menjadi jalan kesuksesannya.
Dalam salah satu acara, Jungkook mengatakan jika member BTS yang juga berasal dari Busan itu mendorong dirinya dengan sangat keras, karena merasa dirinya tertinggal jauh dari member lain.
"Yang bisa kukatakan dengan pasti adalah bahwa Jimin hyung mendorong dirinya dengan sangat keras," ujar Jungkook.
Baca Juga: Jungkook dan Jin BTS Beri Beraksi Berbeda Saat ARMY Mengajaknya Nikah
Maknae BTS itu menjadi saksi bagaimana hyungnya itu berlatih untuk menyamakan kemampuanya dengan member lain yang sudah bergabung lebih awal.
Dia menyebut kalau hyungnya itu jarang tidur, waktu tidurnya hanya sebentar, member BTS kelahiran 13 Oktober 1995 itu disebut orang pertama yang bangun dan orang terakhir yang tidur.
"Jimin hyung jarang tidur, dia orang pertama yang bangun dan dia orang yang terakhir tidur," sambungnya.
Pelantun lagu With You itu membenarkan perkataan adik bungsunya itu, jika dirinya berlatih sampai jam empat pagi, dan tidur saat member lain sudah terlelap.
Hanya tidur selama dua jam setengah, dia selalu bangun lebih awal yaitu pada pukul 6.30 dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
"Aku berlatih sampai pukul 4.00 dan bangun pukul 6.30," ujar Jimin.
Pemilik panggilan baby mochi itu mengatakan kalau saat itu dirinya tidak merasa lelah secara fisik, meski harus berlatih dan kurang tidur.
Dia mengungkapkan, selama masa trainee dia menelpon ayahnya satu bulan sekali dan seolah berpikir dewasa, dirinya berpesan agar tidak kecewa dengan apa yang sudah dia perjuangkan.
Saat itu, BigHit Entertainment terancam bangkrut dan BTS pun diragukan untuk bisa debut, tapi dia meminta orang tuanya untuk tidak kecewa.
Jikalau pun saat itu, dirinya tidak bisa debut bersama BTS, dia merasa sudah berhasil dengan melewati semua kerja kerasnya.
"Aku gak lelah saat itu, aku telepon ayahku sebulan sekali dan bilang 'itu mungkin tidak terjadi, tapi jangan kecewa, bahkan kalau aku gak debut, bagaimana pun aku sudah berhasil, jadi jangan kecewa," sambung Jimin.
Meski pernah merasakan kepahitan berjuang dari nol bersama keenam member BTS lainnya, kini Jimin bisa berbangga hati karena kesuksesannya sudah membayar semuanya.***
