Network
EDITORNEWS - Dunia olahraga tanah air baru baru ini tengah diramaikan dengan isu polemik yang dihadapi atlet indonesia di ajang kompetisi bulutangkis oleh BWF.
Dalam kompetisi ini, tim nasional Indonesia terpaksa dikeluarkan dari permainan lantaran berada dalam satu pesawat dengan salah satu atlet yang dinyatakan positif Covid-19.
Anggota timnas terpaksa diisolasi di hotel selama 15 hari dan tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi lagi.
Baca Juga: Serial Drakor Oh My Ladylord sudah Tayang, Saksikan Kelanjutannya Akan Semakin Menarik
Baca Juga: Lagi-Lagi Atta Halilintar Bagikan Potret Prewedding dengan Aurel Hermansyah
Perlakuan ini kemudian memicu dugaan diskriminasi lantaran salah satu atlet tunggal putri Turki bernama Neslihan Yigit justru tetap diizinkan mengikuti permainan meskipun ia juga berada dalam pesawat yang sama dengan timnas Indonesia.
Para atlet didepak dari permainan tanpa diperbolehkan menjalani tes PCR terlebih dulu untuk memastikanya. Padahal sebelumnya timnas telah menjalani 2 kali tes PCR dengan hasil negatif dan menjalani 2 kali vaksin di tanah air.
Para atlet juga tidak diberikan fasilitas kendaraan dan dibiarkan berjalan kaki hingga ke hotel. Perlakuan buruk ini mengundang reaksi kekesalan dari Netizen Indonesia, PBSI nasional, hingga Presiden Joko Widodo.
Tim PBSI dan Presiden Joko Widodo telah merespon hal ini dengan berusaha menemukan solusi dan menyuarakan protes terhadap pihak BWF dan All England demi nasib timnas Indonesia.
Dilansir dari akun instagram PBSI @pbsi_squad_indonesia, Pasca didepaknya tim Indonesia dari ajang BWF, tes PCR segera dilakukan pada tim indonesia oleh dokter PBSI di Birmingham dan semuanya menunjukkan hasil negatif Covid -19.
