Mingyu SEVENTEEN Menghadapi Tuduhan Pelecehan Seksual Setelah Dugaan Korban Posting Bukti Secara Online

- 26 Februari 2021, 14:22 WIB
Mingyu SEVENTEEN Menghadapi Tuduhan Pelecehan Seksual Setelah Dugaan Korban Mengeposkan Bukti Secara Online
Mingyu SEVENTEEN Menghadapi Tuduhan Pelecehan Seksual Setelah Dugaan Korban Mengeposkan Bukti Secara Online /

EDITORNEWS - Ramainya pemberitaan di Korea Selatan mengenai tuduhan pembullyan terhadap teman yang dilakukan selebritis di waktu sekolah. Kini Mingyu mengalami hal yang serupa, ia dituduh telah melakukan pelecahan seksual.

Seorang mantan teman sekolah membongkar kronologi kejadian pelecehan yang telah terjadi.

Mingyu SEVENTEEN sebelumnya dituduh melakukan kekerasan di sekolah dan penindasan pada tanggal 23 Februari 2021.

Baca Juga: Eugene Ragu Ambil Peran Sebagai Oh Yoon Hee Di The Penthouse Season 2? Ternyata Ada Alasan Di Baliknya 

Baca Juga: Lahir di Keluarga Miskin, Nunung Srimulat dari Usia 9 Tahun sudah Banting Tulang

Tuduhan adanya tindak kekerasan dan penindasan di sekolah pada 23 Februari 2021 yang dilakukan oleh Mingyu SEVENTEEN. Tudingan tersebut Pledis Entertainment membantah tegas atas tuduhan tersebut, dan teman sekolah lainnya melangkah untuk menyanggah tuduhan tersebut pada hari yang sama.

Kini mantan teman sekolah ikut melaporkan tuduhan pelecehan yang dilakukan Mingyu pada 25 Februari 2021.

Teman sekolah yanv tak ingin disebutkan namanya itu berujar akan menunjukan bukti berupa buku tahunan sekolah, yang terletak di rumah keluarganya bukan berada di tempat tinggalnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 25 Februari 2021: Apa yang Akan Dilakukan Aldebaran jika Tes DNA Reyna dan Nino Sama

Sehingga ia pun megunggah sertifikat kelulusan sebagai bukti pengganti yanh menyatakan ia alumni Sekolah Menengah Burim dan telah lulus di tahun yang sama dengan Mingyu.

Teman sekolahmya menyebutkan ia mengingat adanha pengalaman menyakitkan di Sekolah Menegah Burim berupa kekerasan. Berbanding terbalik dengan yang dikatakan alumni burim lainnya, ia merasa harus meluruskan reputasi sekolah.

Teman sekolahnya mengatakan telah diasingkan sejak sekolah dasar. Ketika ia di sekolah menengah ia pernah diintimidasi yang berakibat teman-temannya tidak ingin berinteraksi. Ia mengambil di hari sabtu untuk mengambil semua pelajaran.

Baca Juga: Ibu Mertua Demam Sinetron Ikatan Cinta, Fiersa Besari Ikut Pusing Mikirin Rumah Tangga Al dan Andin

Ia menyebutkan saat pulang sekolah di hari Sabtu, ada nomor tak dikenal menelepon ke rumahnya. Saat telepon diangkat, seseorang menyuruhnya untuk datang ke taman bermain di apartemen S, saat itu orang tuanya tidak berada sedang keluar, hanya ada neneknya di rumah. Ia pun merasa aneh dan tidak tenang sehingga menceritakan kepada neneknya, kemudian ia dilarang untuk keluar rumah.

Setelah itu, orang tersebut menelepon wali kelasnya dan memberitahunya bahwa telah menerima telepon dengan konten semacam ini, dan memintanya untuk memeriksanya.

Teman sekolahnya mengungkapkan pengalaman terburuk pada tahun keduanya di sekolah menengah. Ia mengatakan ada siswa laki-laki di kelasnya yang akan berkelahi dengannya.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Film Asik Minggu ini di Cinema XX1

Sekitar bulan Mei tahun itu, dia sedang mengatur jadwal kelasnya di mejanya ketika seorang siswa laki-laki mendengarnya berbicara sendiri dan bertengkar dengannya.

Teman sekolahnya mengatakan dengan emosi dia tidak bisa menahannya lebih lama lagi dan menjambak rambutnya saat dia memukul wajahnya sebagai pembalasan. Dia mengklaim bahwa bekas luka yang disebabkan olehnya masih di wajahnya.

Ketika siswa laki-laki itu melihat lukanya, dia mengejeknya dengan mengatakan, "Lemaknya meledak, saya rasa," karena dia berada di sisi yang lebih gemuk saat itu. (Siswa laki-laki ini tidak disebutkan sebagai Mingyu.)

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Gratis Ongkir Rp0 dan Serba Seribu Hingga 27 Februari 2021

Terdapat kejadian bullying lain yang dialami korban dari berbagai siswa di Burim. Ia menekankan bahwa di sekolah menengah itu adanya kekerasan di sekolah, merokok, dan insiden lainnya jauh dari apa yang dibuat oleh unggahan yang membela Mingyu.

Atas kejadian itu, ia pun melampirkan laporan terapi dan resep obatnya yang menunjukkan bukti bajwa ia telah mengikuti terapi sejak 2017.

Setelah itu, ia menceritakan ia pernah bersekolah di hagwon (akademi setelah sekolah) yang memiliki kelas-kelas kecil lokasinya berada di belakang sekolah, di basement kompleks apartement.

Baca Juga: Shopee Indonesia Hadirkan Diskon Produk Kecantikan sampai 70 Persen, Salah Satunya Make Over

Ia menceritakan bahwa ada seorang siswa laki-laki, khususnya, yang dekat dengan semua orang dan menjadi pusat perhatian di kelas.

Siswa laki-laki ini dideskripsikan sebagai Mingyu SEVENTEEN oleh teman sekolahnya.

Saat teman sekolah tersebut buka suara di kelas, dia akan mengatakan hal-hal seperti 'apa yang kamu tahu' dan 'jangan bertingkah laku' padanya.

Hal ini menyebabkan dia berbicara semakin sedikit sampai dia hampir diam selama kelas.

Dia juga berbagi pengalaman yang lebih traumatis.

Baca Juga: Jubir Wiku Adisasmito: Penggunaan Tali Masker dengan Strap tidak Bagus untuk Kesehatan, berikut Penjelasannya

Murid laki-laki tersebut akan membuat lelucon seksual di kursi tempat saya duduk, seolah itu bukan apa-apa.

Bahkan jika gurunya ada di sana, gurunya hanya akan mengatakan sesuatu seperti, 'ada siswa perempuan di sini jadi tolong hentikan.'

Setelah ini, dia meredakannya saat gurunya hadir tetapi tetap melakukannya saat guru tidak ada.

Teman sekolahnya itu mengatakan selama waktu istirahat atau belajar senidiri, ia kebanyakan membuat lelucon seksual secara rutin.

Baca Juga: 3 Syarat Amal Ibadah yang Diterima Allah SWT

Selama waktu istirahat, dia akan berteriak, 'eummo-reul kkumyeotdani!' (Pelesetan pada frase yang berarti 'konspirasi telah direncanakan' dan 'rambut kemaluan telah dihias') dan menggambar berbagai rambut di papan tulis.

"Saya masih ingat adegan itu dengan jelas. Meskipun saya tidak dapat mengingat dengan tepat siapa yang menggambar di papan, saya tahu dia adalah salah satu dari dua orang yang ada di atas dan saya yakin mereka bekerja sama," ucap mantan teman sekolahnya itu.

Ia mendengar kabar bahwa Mingyu akhirnya dibina dalam perjalanan pulang dari sekolah dan telah keluar dari akademi.

Teman sekolahnya berasumsi bahwa dia tidak akan menjadi terkenal dan membiarkan masalah tersebut berlalu, bahkan ketika dia mendengar bahwa siswa laki-laki tersebut akhirnya memulai debutnya.

Dia segera menemukan fotonya di media sosial, dan akhirnya mengingat masa lalu.

Baca Juga: Ironis Koruptor Divaksin Duluan, Ernest: Golongan Tidak Dipreoritaskan Malah Mendapatkan Suntikan Vaksinasi

Ia mengungkapkan awalnya tidak ingin mempublikasikan masalah ini disebabkan yang terjadi di antara dia dan Mingyu tidak sekuat yang di alami di sekolah, ia berusaha menahannya.

Namun, dia mencari bantuan profesional, dan memilih untuk menyebutkannya sebentar kepada terapisnya pada tahun 2019.

Setelah mengetahui bahwa ada orang lain yang telah melindunginya dan sekolah secara tidak benar, ia pun membongkar apa yanv dialaami saat ini.

Terapisnya juga menyarankan bahwa apa yang dia alami dengan siswa laki-laki itu bisa sangat melukainya di masa depan.

Baca Juga: BLACKPINK Jadi Duta Global UN Climate Change Conference UK 2021, Hingga Buat Dunia K-Pop Tercengang

Di akhir unggahannya ia mengungkapkan tidak mengharap permintaan maaf, namun ingin mengeluarkan emosinya yang sudah mulai meluap terkait masalah itu.

Pledis Entertainment belum menanggapi masalah ini.

Banyak penggemar di Indonesia menaruh simpati atas tuduhan yang di tujukan ke Mingyu tersebut, sehingga ribuan cuitan untuk mendukung Mingyu dan tetap berpikiran positif.

Sampai saat ini di Indonesia hastag Mingyu menjadi trending terpopuler si Twitter.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah