15 % Masyarakat Merangin Masuk Kategori Miskin, Pemerintah Ajak Pengusaha Lakukan Hal Ini

28 Januari 2021, 08:42 WIB
Wakil Bupati Merangin H.Mashuri (tegah) /

EDITORNEWS - Jumlah penduduk Kabupaten Merangin saat ini sebanyak 354.052 jiwa. Jumlah ini berdasarkan rilis hasil Sensus Penduduk (SP) 2020 yang terdiri dari laki-laki sebanyak 180.357 jiwa dan perempuan sebanyak 173.695 jiwa.

Wakil Bupati Merangin H.Mashuri menyampaikan, 15% dari masyarakat Merangin masih dalam kategori miskin, pada saat rapat koordinasi antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Merangin dengan pimpinan perusahaan di Aula Rumah Dinas Bupati, Rabu 27 Januari 2021 malam.

Artinya, jika jumlah ini dihitung berdasarkan data jumlah penduduk saat ini, maka angka 15% tersebut berjumlah 53.107 jiwa.

Baca Juga: Kapolri Jenderal Sigit Memuji Jenderal Idham Azis sebagai Pribadi yang Baik, Beliau Role Model Saya

Baca Juga: Usai Dilantik Presiden, Jenderal Idham Azis Serahkan Tongkat Estafet Kapolri ke Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Tentunya jumlah yang tidak sedikit dan patut menjadi perhatian pemerintah. Dengan jumlah sebanyak ini, Pemerintah Daerah merasa tidak mampu mengentaskan kemiskinan ini sendiri, untuk itu perlu peran serta semua sektor, termasuk perusahaan-perusahaan.

‘’Ini baru kemiskinan, belum lagi anak-anak yatimnya dan anak-anak yang akan putus sekolah dampak Covid-19. Jumlah anak yang akan putus sekolah karena Covid-19 ini akan sangat banyak sekali,’’ tegas Wabup.

Pemerintah Daerah lanjut wabup, bekerjasama dengan Baznas yang akan mengkoordinir, berupaya menuntaskan kemiskinan dan bantuan anak yatim, dengan program mulia, Gerakan Berinfak Rp1.000 untuk Merangin.

Baca Juga: Tips Mengatasi Bahaya Duduk Terlalu Lama

Baca Juga: Timun Banyak Memiliki Manfaat Selain Wajah Salah Satunya Jantung

"Berbagai sektor telah kita masuki, baik ke kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maupun counter-counter dan toko-toko di pasar-pasar. Sekarang giliran ke sektor perusahaan-perusahaan,’’ lanjut Wabup.

Mashuri mengharapkan, kontribusi dari perusahaan-perusahaan yang ada di Merangin, untuk ikut serta mensejahterakan masyarakat dan berperan serta dalam menuntaskan kemiskinan.

Ditambahkan Wabup, setiap perusahaan tentunya memiliki jumlah karyawan yang banyak. Dari masing-masing karyawan bisa menyisihkan seribu rupiah dari penghasilannya, atau ketika menerima gaji mereka bisa berinfak sepuluh ribu bahkan bisa lebih.

"Contoh saya sendiri, selama di ruang kerja saya disediakan kapsul tabungan infak, kalau belum memasukan uang ke dalamnya seperti ada yang kurang, tapi kalau sudah  terasa sangat nyaman sekali," terang Wabup.

Baca Juga: Iran Beri Izin Darurat Penggunaan Vaksin Sputnik V dari Rusia

Baca Juga: Presiden Afrika Selatan Desak Negara Besar Untuk Tidak Timbun Vaksin COVID-19

Wabup berharap, para pimpinan perusahaan yang mengikuti rapat koordinasi itu, bisa mengetuk hati para karyawannya, berpartisipasi dan perperan serta dengan upaya mengentaskan kemiskinan untuk kesejahteraan masyarakat Merangin.

Namun pada saat rapat digelar, pimpinan perusahaan-perusahaan yang dikategorikan besar tidak hadir. Hal ini membuat Wakil Bupati Mashuri merasa kecewa. Sejatinya, peran serta dari perusahaan besar ini sangat diharapkan.

Rapat koordinasi ini juga dihadiri Kapolres Merangin, Dandim 0420 Sarko, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Merangin, pimpinan perusahaan yang diundang para pimpinan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU), pimpinan pabrik Pengolahan  Kelapa Sawit dan sejumlah perusahaan lainnya.***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler