EDITORNEWS.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Hadir di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Jumat 7 Oktober 2022, malam.
Kehadiran Anies Baswedan itu pun mendapat sambutan hangat dari mantan Ketua FPI, Habib Rizieq.
Pertemuan keduanya diketahui dari video yang beredar di media sosial.
Dalam unggahan di kanal Youtube Haidar Official, dalam bentuk video pendek, terlihat Anies Baswedan bersalaman dengan Habib Rizieq.
Baca Juga: Anies dan AHY Bertemu, Momen Satukan Energi Semangat Perubahan dan Perbaikan
Pertemuan Anies Baswedan dengan mantan Ketua FPI tersebut dalam rangka undangan acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan akad pernikahan putri Habib Rizieq Shihab, yang digelar di Petamburan.
Dalam pertemuannya dengan Habib Rizieq, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tidak ada pembicaraan ke arah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Selain itu, Habib Rizieq yang mengetahui masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir, turut serta mendoakan Anies.
Habib Rizieq berharap Anies bisa meletakan masa jabatannya dengan baik dan dijauhkan dari segala macam fitnah kepadanya.
Baca Juga: Inkracht Kembali Menangkan Demokrat AHY, Lengkap Sudah 16 Kali Gugatan Kubu Moeldoko Ditolak!!
Dia juga menitipkan pesan penuh makna kepada Anies, agar menjadi pemimpin yang istiqomah.
Di lain pihak, Anies Baswedan mengaku kedatangannya ke Petamburan hanya untuk menghadiri undangan akad nikah putri Habib Rizieq.
Sebelumnya juga beredar video lewat akun twitter @z4r4an pada Jumat, 7 Oktober 2022.
Unggahan video itu memperlihatkan kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengenakan peci hitam dan baju kokoh putih ke Markaz Syariah Petamburan.
Baca Juga: NasDem Deklarasi Anies Baswedan, Selaras dengan Semangat Perubahan dan Perbaikan Demokrat
Dalam unggahan video itu, kehadiran Anies Baswedan langsung disambut oleh Habib Rizieq yang menuntun tangan Anies agar duduk di barisan paling depan dalam acara Maulid Nabi bersama para habaib.
Terlihat juga dalam video tersebut, Habib Husein Alatas menantu Habib Rizieq serta Ketua Gerakan Nasional Pemberla Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak.***