Wajah Pembunuh Berkepala Plontos Telah Dikenali Diduga Seorang Pendeta Karismatik dan Korban Seorang Penari

- 22 Oktober 2022, 07:32 WIB
wajah pembunuh berkepala plontos yang terekam cctv
wajah pembunuh berkepala plontos yang terekam cctv /

EDITORNEWS.ID - Rudolf Tobing (36) diduga menjadi pelaku pembunuhan wanita bernama AYR (26) yang terekam di CCTV dan viral hingga trending topik di Twitter.

Wajah pelaku terlihat saat dirinya tersenyum lebar sambil membawa troli berisikan mayat dibungkus dengan plastik hitam terekam di CCTV.

Sontak membuat para warga net penasaran akan identitas pelaku tersebut.

Salah satu penggiat sosial media menduga dari wajah pelaku tersebut adalah Rudolf Tobing dengan akun Instagram @rudolftobing_.

Baca Juga: Masjid Istiqlal dan Sosok Fredrerich Silaban, Pria Non Muslim si Perancang Kemegahan Bangunannya

Dilihat dari unggahan nya ia merupakan sosok yang religius dan kerap membagikan momen bersama keluarga hingga kerabatnya.

Akun Twitter @timmymalachi menuliskan bahwa sosok pria berkepala plontos yang merupakan tersangka pembunuhan itu adalah seorang pendeta muda di bawah pendeta yang mendukung Ferdy Sambo.

Ia juga menjelaskan bahwa sosok korban tersebut merupakan penari jemaat pendeta karismatik yang mendukung Ferdy Sambo.

"Pembunuhnya pendeta muda di bawah pendeta yang mendukung Sambo, korbannya penari juga jemaat pendeta pendukung Sambo. Udah baik korban memberi pinjaman hutang 30jt malah berakhir dibunuh. RIP Icha," cuitan @timmymalachi.

Baca Juga: Najwa Sihab: LDR itu Justru Memperat Hubungan, Inilah Beberapa Tips Mempertahankan Hubungan LDR

Warga net pun mencari sosok pendeta pendukung Ferdy Sambo tersebut, ia merupakan Gilbert Lumoindong seorang pendeta di Gereja Bethel Indonesia (GBI).

Sebagai informasi, pendeta Gilbert Lumoindong sempat diperbincangkan kuasa hukum Brigadir Yoshua atau Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin mengatakan bahwa Brigadir J pernah mendengarkan khotbah dari pendeta terkenal Gilbert Lumoindong jika digoda oleh wanita harus berlari.

Menurutnya, terkait kasus bersama Putri Candrawathi, Brigadir J berlari pada waktu itu karena mendengarkan khotbah pendeta Gilbert Lumoindong.

Baca Juga: Jadi Bipolar Malah Bangga? Jangan Berasumsi, Kenali Apa itu Bipolar!

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pembunuhan yang terjadi pada Senin, (17/10) karena tersangka R sakit hati atas perkataan korban.

Sebelum terjadi pembunuhan, mereka akan melakukan pertemuan di sebuah apartemen untuk membahas perihal podcast, kemudian pelaku menjemput korban yang merupakan rekan kerjanya di apartemen Pramuka, Jakarta.

"Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast," ujar Hengki dilansir editornews laman sosokid pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Setelah tiba di apartemen keduanya berbincang, tak lama kemudian korban mendapatkan telepon yang diduga dari seorang pria.

Baca Juga: Jadi Bipolar Malah Bangga? Jangan Berasumsi, Kenali Apa itu Bipolar!

Mengetahui hal tersebut, tersangka R naik pitam dan terjadilah pertengkaran yang membuat korban AYR mengeluarkan kata-kata yang menyinggung tersangka R.

Lalu, tersangka R emosi hingga membanting korban jatuh ke kasur.

Saat kejadian korban sempat meminta tolong kepada seseorang melalui ponsel miliknya.

Kemudian, tersangka R mencekik korban hingga tewas lalu membungkus jasad korban dengan kantong plastik.

Dalam hal ini, sampai artikel diterbitkan pihak kepolisian masih terus melakukan upaya penyelidikan terhadap kasus pembunuhan ini. ***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x