EDITORNEWS.ID - Masjid Istiqlal menjadi salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara.
Tentu saja, kehadirannya memberikan makna kemegahan dan kebanggaan bagi rakyat Indonesia.
Namun siapa sangka, di balik bangunan megahnya itu ada campur tangan sosok pria non Muslim yang menjadi sosok penting dalam arsitektur pembangunannya.
Berikut sejarah dan perjalanan berdirinya Masjid Istiqlal hingga hadirnya sosok Fredrerich Silaban.
Baca Juga: Najwa Sihab: LDR itu Justru Memperat Hubungan, Inilah Beberapa Tips Mempertahankan Hubungan LDR
Berdasarkan dari kutipan laman duniamesjid.islamic-centre menjelaskan bahwa Masjid Istiqlal memiliki makna Merdeka setelah lepas dari penjajahan selama lebih kurang 350 tahun.
Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan.
Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama RI dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca Park, sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana Merdeka.
Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas rencana pembangunan masjid.
Masjid tersebut disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan, yang secara istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat berupa kemerdekaan bangsa.