EDITORNEWS - Suhu jagat politik tanah air kemarin memanas, khusus di internal partai Demokrat, besutan Susilo Bambang Yudoyono (SBY).
Pemicunya adalah tudingan Ketua Umum DPP Pusat Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perihal keberadaan gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan.
Tudingan itu membuta hingga mengarah dan melibatkan lingkungan istana. Hal itu disampaikan AHY dalam keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat.
Baca Juga: Giliran Suku Anak Dalam Dilantik Jadi Mitra Bhayangkara
Baca Juga: Selang Jarak Enam Hari Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara membantah isu bahwa dirinya merestui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.
"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB," ujar Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Mahfud pun mengaku tidak pernah membicarakan soal kudeta Partai Demokrat bersama Moeldoko.
"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," kata Mahfud MD.
Menurut dia, sulit dipercaya apabila kepemimpinan partai sebesar Partai Demokrat bisa dikudeta. Terlebih, masyarakat saat ini dengan mudahnya melakukan kontrol di tengah era demokrasi yang sangat terbuka.