EDITORNEWS.ID - Sebelumnya Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa disebut-sebut bisa menggantikan peran Jokowi dalam masa pemerintahan.
Rupanya anggapan tersebut belum bisa diterima oleh Jokowi dengan sepenuhnya hingga menimbulkan ketegangan.
Hal ini dimulai dari Jokowi yang mengatakan kalau Andika Perkasa yang tidak turut hadir saat rapat dengan pimpinan TNI.
Jokowi mengatakan jika Panglima TNI tersebut sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) karena terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Harga Daging Sapi Mengalami Kenaikan, Inilah Faktor Penyebabnya
Namun tak berapa lama Andika Perkasa kemudian mengunggah video melalui kanal YouTube miliknya yang menunjukkan Ia tengah hadir dalam rapat pimpinan bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan)
"Nah ini satu keadaan yang luput dari pantauan istana, bahwa setiap subyek politik bisa menghasilkan ulang dirinya melalui kanal-kanal tertentu," ucap Rocky Gerung
Perbedaan ucapan dan perilaku antara Jokowi dan Andika Perkasa menimbulkan dugaan jika kedua tokoh tersebut dalam hubungan yang tidak baik
"Jadi samar-samar, saya akan menggunakan istilah yang lebih halus, sebut saja ada ketegangan yang terkendali antara Istana Negara dan lingkungan luar yang memantau dengan baik bahwa istana mengalami kemerosotan moral, itu intinya," bebernya.
Baca Juga: Utang Produktif VS Utang Konsumtif. Pahami Perbedaan nya
Selain itu Menurut Rocky Gerung Andika Perkasa merupakan orang yang tepat untuk memberikan rasa aman dalam memimpin negeri.
"Publik akan mencari siapa yang sebetulnya bisa memberi rasa aman sementara. Nah panglima TNI selalu ada di depan. Jadi soal-soal seperti ini Presiden akan melihat bahwa dia bukan lagi center of interest. Ada pusat baru yang muncul," tandasnya.
Seperti yang diketahui Jokowi sempat menunjukkan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon tunggal pengganti panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Meskipun banyak beberapa calon kandidat namun Jokowi lebih optimis untuk memberikan amanah menjaga Negara Indonesia kepada Jenderal TNI Andika Perkasa.***