Bagaimana Susi Pudjiastuti Mengambil Keputusan, Begini Jawabnya Pada Deddy Corbuzier

19 September 2021, 22:27 WIB
Susi Pudjiastuti /

EDITORNEWS - Kali ini Deddy Corbuzier mengundang  Ibu Susi Pudjiastuti mantan menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ini .

Deddy Corbuzier menanyakan tentang atas dasar apa seorang Susi Pudjiastuti mengambil keputusan.

Begini jawaban Susi Pudjiastuti pada Deddy Corbuzier ketika diundang pada podcastnya.

"Jika ibu mengambil keputusan apakah berdasarkan logika atau berdasarkan feeling," kata Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Harga Outfit Kim Namjoon Ini Dari Bawah Sampai Atas Bikin Geleng-geleng, Bisa Buat Beli Mobil Mewah Loh!

Saya melatih diri saya untuk mecoba berpikir di luar kapasitas, kita tidak selalu bisa menerima masukkan dari orang di sekitar kita untuk memberi masukan pada kita.

Ketika kita ada pada posisi puncak, top position, di perusahaan atau bahkan dalam hidup kita sendiri, kamu sendirian di luar sana.

"You are alone out there," ujar Susi.

Bagaimana membuat keputusan dengan kemungkinan kesalahan yang kecil

Melihat sesuatu jangan dengan mata saja, karena pandangan terbatas, kita harus mempertajam intuisi, feeling.

Baca Juga: ‘Nuna V’ Menjadi Perbincangan Hangat ARMY di Twitter, Benarkah Dia Termasuk Sasaeng Fans BTS?

Kalkulasi perlu, perhitungan tetap diperlukan, tapi juga perlu intusi, insting.  

Kita punya 5 panca indera, gunakan semua untuk melihat keseluruhan.

"Artinya ketika ibu menjadi menteri atau siapapun seorang pemimpin mereka harus menggunakan feeling," ujar Deddy bertanya.

"Tidak feeling saja, logika juga," tukas  Ibu Susi Pudjiastuti.

Kita harus mampu melihat dalam kedepan di luar jarak dan waktu, pandangan jauh ke depan.

"Kamu juga harus tahu tentang hukum,"

Kemudian Ibu Susi mencontohkan pada saat beliau membuat satgas ilegal fishing, dia tidak tahu banyak mengenai hukum.

Baca Juga: BTS In The Soop Season 2 Episode Pertama Akan Tayang Pada Tanggal Ini

"Saya tidak selesai sekolah, saya punya  staf ahli di bidang hukum, mereka yang mencari dan membaca pasal-pasal di hukum KUHP atau hukum apa saja," 

Ibu Susi menyatakan, kemudian saya memutuskan berdasarkan apa yang sudah disampaikan dari staf ahli.

Kita mempunyai otak, intuisi, feeling, insting kemudian, organizing dan ada hukum yang digunakan sebagai alat mencapai tujuannya.

Tentunya yang berkaitan dengan kelautan dalam kasus ini, satgas ilegal fishing.

Hukum tidak akan dibuat jika tidak ada komitmen, demikian Ibu Susi Pudjiastuti menjelaskan.

Susi Pudjiastuti saat menjabat sebagai menteri memang dikenal sangat tegas dalam menerapkan aturan perundangan menyangkut kelautan.

Baca Juga: Resmi! Ini Jadwal Tayang Setiap Episode BTS In The Soop Season 2

Slogan kata Tenggelamkan!, sangat popular di era kementrian kelautan dan perikanan ada di bawah komando Susi Pudjiastuti.

Keberaniannya memang masuk akal, beliau mempunyai prinsip yang kuat, meyakini bahwa hukum dibuat adalah untuk keadilan.

Beliau berpendapat bahwa keadilan akan bisa dicapai jika kita punya komitmen terhadap aturan, dilaksanakan dan diterapkan.

Akan merugikan bagi sebagian pihak, yaitu yang melanggar, para pencuri ikan.Sebaliknya menguntungkan bagi yang berhak, yaitu masyarakat umum khususnya nelayan. 

Karena semua aturan dibuat sesungguhnya untuk kepentingan negara dan keadilan bagi rakyat.

Bukan dilanggar yang pada akhirnya hanya menguntungkan pihak-pihak  dan oknum tertentu saja.***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler