Sunardi B, Legenda Penoreh Sejarah yang Berhasil Membawa PSMS Juara Berturut Piala Perserikatan

- 18 November 2022, 17:35 WIB
Sunardi B satu satunya Kapten yg membawa PSMS Medan dua kali berturut turut menjadi Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI (1983 dan 1985). Sumber dokumentasi Indra Efendi
Sunardi B satu satunya Kapten yg membawa PSMS Medan dua kali berturut turut menjadi Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI (1983 dan 1985). Sumber dokumentasi Indra Efendi /

EDITORNEWS.ID - Sosok legenda PSMS Medan tidak bisa dipisahkan ketika berbicara kejayaan PSMS Medan di belantika persepakbolaan Indonesia dan Internasional pada masa lalu.

Seperti halnya sebagian besar legenda PSMS di masa lalu, Sunardi B juga adalah sosok pemain yang lahir dan mengenal sepakbola di daerah perkebunan.

Pemain kelahiran Simalungun 17 Januari 1952 ini mengawali karirnya di PSS Simalungun pada 1969 di bawah kepelatihan Abd.Kholid Siregar.

Pada 1971 sempat pindah ke Persesi Pematang Siantar lalu kemudian pindah kembali ke PSS Simalungun.

Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Penyebab Timnya Kalah Telak 0-6 Dari Timnas Prancis U-20

"Permainan apiknya sebagai gelandang sayap maupun sebagai gelandang serang membuat PSS Simalungun menjadi salah satu kekuatan sepakbola Sumut selain PSMS Medan. Permainan apiknya ketika itu membuat dirinya direkrut oleh tokoh sepakbola Sumut dan Indonesia Kamaruddin Panggabean untuk mempekuat PSSI Wilayah I yang akan berlaga di Kejuaraan Antar Wilayah PSSI pada 1974," ujar Indra Efendi Rangkuti, pengamat olahraga kala mengisahkan era keemasan PSMS, kepada awak media, Jumat 18 November 2022.

Masih menurut Indra, kendati PSSI Wilayah I didominasi oleh pemain pemain bintang PSMS dan Timnas seperti Nobon, Tumsila, Anwar Ujang, Yuswardi, Zulkarnaen Pasaribu, Parlin Siagian, Sarman Panggabean dll, tapi tidak membuat Sunardi B minder.

Justru sambung Indra, Sunardi B semakin termotivasi untuk bisa mengimbangi dan menyatu dengan permainan mereka hingga akhirnya sukses menghantarkan PSSI Wilayah I menjadi Juara Turnamen Antar Wilayah pada 1974 dan mewakili Indonesia di turnamen Presiden Cup di Seoul.

"Di mana akhirnya PSSI Wilayah I menjadi Runner Up usai kalah dari tuan rumah Korea Selatan yang waktu itu diperkuat bintang legendarisnya Cha Bum Keun," ucapnya.

Baca Juga: Serba-Serbi Piala Dunia 2022 Qatar, Argentina Milih Aula Kampus Ketimbang Hotel Mewah

Sunardi B juga turut memperkuat PSSI Wilayah I yang didominasi pemain – pemain PSMS Medan ketika bertanding melawan Ajax Amsterdam pada 7 Juni 1975 di stadion Teladan Medan dan pada saat itu PSSI Wilayah I sukses mengalahkan Ajax 4-2.

Seusai pertandingan tersebut akhirnya pengagum Legenda Ajax Barcelona dan Timnas Belanda Johan Cruyff ini pindah ke PSMS Medan dan bernaung di klub anggota PSMS yaitu Bintang Utara atas rekomendasi dari Ketua Umum PSMS waktu itu Wahab Abdi Simatupang dan tokoh sepakbola Sumut Ompung Kamaruddin Panggabean.

"Di PSMS Medan kemampuannya terus berkembang hingga dirinya menjadi sosok kunci di lini tengah PSMS Medan. Pada 1978 Sunardi B sukses menghantarkan PSMS menjadi Runner Up Marah Halim Cup dan Sunardi B sendiri terpilih menjadi pemain terbaik," tuturnya lagi.

Ikhwal nama B yang ditambahkan pada namanya bermula ketika di PSMS muncul sosok stopper yang bernama sama dengannya.

Baca Juga: Resmi Dibuka, 12 Tim Bakal Bersaing Perebutkan Piala INALUM 2022

Oleh karena dalam setiap pertandingan nama pemain belakang lebih dulu disebut maka oleh pengurus PSMS sang stopper disebut Sunardi A dan dirinya sendiri disebut Sunardi B.

Pada 1979 Sunardi B sukses membawa PSMS Medan menjadi Runner Up Kejurnas PSSI 1979 dan membawa PSMS menjadi Juara Tugu Muda Cup 1979.

Pada 1981 Sunardi B juga sukses membawa Tim PON Sumut meraih Medali Perak usai kalah adu penalti melawan Lampung.

Pada 1983 menjelang Marah Halim Cup Sunardi B sempat sakit dan nyaris tidak bisa tampil.

Namun berkat perawatan yang intensif yang dilakukan oleh dr. Marah Ganti Siregar akhirnya Sunardi B kembali sehat dan bisa berlaga.

Baca Juga: Panpel Piala Dunia Qatar Hentikan Presenter Denmark Saat Siaran Langsung, Berujung Minta Maaf

"Kehadirannya membawa PSMS tampil mantap dan di Semifinal dan sukses mengalahkan Irak di Semifinal. Sayang di Final PSMS tampil antiklimaks hingga akhirnya hanya menjadi Runner Up," katanya.

Keberhasilan ini bilang Indra, menjadi modal positif bagi PSMS untuk berlaga di putaran Final Divisi Utama Perserikatan PSSI 1983.

PSMS tampil mantap hingga akhirnya lolos ke Final menghadapi Persib. Di partai akhir putaran Final kondisi sang kapten Zulham Effendi Harahap kurang fit hingga akhirnya PSMS memanggil 2 bintang mudanya yang memperkuat PSSI Garuda yaitu Marzuki Nyakmad dan Azhari Rangkuti.

Keduanya sempat kikuk karena tidak tampil sejak penyisihan.Namun Sunardi B dan beberapa pemain senior mampu mencairkan suasana hingga keduanya tidak kikuk dan berbaur dengan tim.

Pada partai akhir melawan Persebaya Zulham Effendi hanya tampil 25 menit dan kemudian diganti oleh Marzuki Nyakmad dan ban kapten beralih ke Sunardi B hingga akhirnya PSMS menang 1-0 dan lolos ke Final.

Baca Juga: MU Bakal Jawab Tudingan Christian Ronaldo yang Merasa 'Dikhianati'

"Di Final Sunardi B menjadi Kapten dan sukses memimpin rekan rekannya mengalahkan Persib 3-2 lewat adu penalti setelah bermain imbang 0-0 dalam waktu normal dan perpanjangan waktu. Sunardi B sendiri sukses menjebol gawang Sobur bersama Sunardi A dan Suherman," kenang Indra lagi.

PSMS akhirnya sukses meraih gelar ke-5 di Divisi Utama Perserikatan PSSI dan membuat PSMS mewakili Indonesia di Merlion Cup 1983.

Sejak itu ban kapten PSMS selalu melekat dalam diri Sunardi B. Pada Divisi Utama Perserikatan PSSI 1984/1985 Parlin Siagian yang menjadi Pelatih Kepala menunjuk Sunardi B sang kapten tim untuk merangkap menjadi asisten pelatih.

Dan tugas ini juga mampu dijalankannya dengan baik hingga akhirnya sukses membawa PSMS lolos ke Final dan berlaga kembali dengan Persib.

Baca Juga: MU Bakal Jawab Tudingan Christian Ronaldo yang Merasa 'Dikhianati'

Dalam Final yang ditonton 150.000 penonton di Senayan waktu itu PSMS sukses menjadi Juara setelah mengalahkan Persib 2-1 dalam adu penalti setelah dalam babak normal dan perpanjangan waktu bermain imbang 2-2 walau dalam adu penalti ini Sunardi B gagal membobol gawang Sobur.

Kesuksesan ini membuat Sunardi B mencatat sejarah sebagai Kapten PSMS pertama yang membawa PSMS Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI secara berturut - turut pada 1983 dan 1985.

Seusai Final ini Sunardi B memutuskan "gantung sepatu" sebagai pemain sepakbola dan fokus di pekerjaannya di PTP sambil menjadi pelatih.

Walau demikian pada kompetisi internal PSMS Sunardi B kerap masih berkecimpung membela Bintang Utara hingga 1990 walau tidak se-intens sebelumnya.

Baca Juga: MU Bakal Jawab Tudingan Christian Ronaldo yang Merasa 'Dikhianati'

Pada PON 1989 Sunardi B menjadi asisten pelatih Tim PON Sumut mendampingi sahabatnya Nobon sebagai Pelatih dan ternyata kolaborasi keduanya sukses membawa Tim PON Sumut meraih Medali Emas setelah di Final mengalahkan Jawa Timur 2-1.

Pada putaran kedua Divisi Utama Perserikatan PSSI 1989/1990 Sunardi B ditunjuk menjadi pelatih PSMS berduet dengan Suryanto Herman menggantikan Parlin Siagian yang mundur usai hasil buruk PSMS pada putaran pertama.

Tangan dinginnya yang didukung Ompung Kamaruddin Panggabean sebagai penasehat teknis sukses membawa PSMS lolos ke babak 6 Besar.

Sayang akhirnya PSMS tampil anti klimaks hingga akhirnya terhenti di babak 6 Besar.

Sunardi B juga ikut mendampingi Nobon ketika melatih Tim Sumut pada PON 1993 yang untuk pertama kali menggunakan format U-23.

Baca Juga: Melirik Herman si Pendiri PB ABC-Pro, Wujudkan Atlet Dunia dari Hobi 'Gila-nya' di Bulutangkis

Sayang langkah Sumut terhenti di penyisihan grup usai partai kontroversial melawan Jawa Barat.

Seusai pensiun dari PTP Sunardi B kembali ke kampung halamannya di Simalungun.

Walau begitu sesekali Sunardi B masih datang ke Medan berkumpul bersama rekan–rekannya sesama Mantan Pemain PSMS Medan.

Namanya pun tak akan sirna ditelan zaman dan akan selalu dikenang sebagai Legenda PSMS Medan yang pernah mengharumkan nama Sumut dan Medan khususnya di kancah nasional hingga internasional.***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah