Network
EDITORNEWS.ID – Aremania terus menyuarakan transparansi kasus tragedi Kanjuruhan. Mereka meminta semua pihak yang bertanggung jawab menjadi tersangka dalam tragedi memilukan tersebut.
Aremania pun siap menggelar aksi turun ke jalan mendatangi tiga Kejaksaan Negeri (Kejari) di Malang Raya. Demo tersebut dilakukan untuk menyampaikan tuntutan mereka terkait penanganan Tragedi Kanjuruhan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim).
"Senin 31 Oktober 2022 itu hari pertama kita turun ke jalan menuju Kejari Kota Malang kemudian pada hari berikutnya dilanjutkan ke Kejari Kota Batu dan hari terakhir di Kejari Kabupaten Malang," ujar perwakilan Aremania, Anwar.
Anwar mengatakan ada beberapa hal yang dianggap sangat mendesak dan harus dikawal. Terlebih dalam penanganan peristiwa yang telah memakan banyak korban jiwa pada 1 Oktober 2022 lalu.
Baca Juga: Jin Ungkap Bagaimana Reaksi Member BTS Terhadap 'The Astronaut'
"Kami kemarin sudah merilis untuk mendesak agar jangan sampai ada pemberkasan P21 terlebih dahulu. Besok kita turun untuk mendesak Kejari meneruskan ke Kejati agar sebelum P21, berkas dikembalikan terlebih dahulu (ke penyidik Polda Jatim)," kata Anwar.
Tujuan mendesak pengembalian berkas tersebut agar Polda Jatim kembali melakukan pengembangan penyidikan. Pasalnya mereka menilai seharusnya ada tersangka baru atas Tragedi Kanjuruhan tambahan pasal yang disangkakan.
Sejauh ini 6 tersangka yang sudah dijerat pasal kelalaian 359 dan 360 dengan ancaman hukuman paling lama 5 tahun. Aremania pun mendesak agar ada penambahan jeratan hukum menggunakan pasal pembunuhan 338 dan 340 dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.
Baca Juga: Detail Penting dari MV ‘The Astronaut’ Jin BTS yang ARMY Harus Tahu
