Terapkan SOP Baru, Pengurus PSMS Terkesan Batasi 'Gerak' Wartawan, Sekretaris IWO: Ada Apa?

- 17 Mei 2022, 21:16 WIB
PSMS
PSMS /

EDITORNEWS.ID - Satu kebijakan baru diambil manajemen PSMS Medan dalam hal akses peliputan kepada awak media.

Kebijakan itu pun kabarnya telah ditetapkan sebagai Standar Operasional Prosuderal (SOP) baru yang harus dipatuhi para awak media peliputan PSMS Medan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari rilis yang dikeluarkan Media Officer PSMS, disebutkan bahwa awak media tetap diperkenankan meliput.

Hanya saja, ada batasan yang harus dipatuhi.

Baca Juga: Perolehan Medali SEA Games 2021, Indonesia Kembali Geser Singapura Di Peringkat 4

Terutama saat pelatih I Putu Gede menggelar latihan tertutup, maka awak media harus mengikuti SOP yang telah ditetapkan.

SOP dimaksud berupa pewarta foto hanya boleh memotret pada 15 menit awal.

Saat sesi Latihan memasuki taktikal harus steril. Wawancara dan pengambilan foto bisa dilakukan setelah sesi latihan selesai.

Lalu, semua permintaan wawancara dengan pelatih harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan media officer demi berlakunya proses satu pintu.

Baca Juga: SEA Games Vietnam 2021, Boling Tambah Pundi Medali Emas dari Ganda Putra Ryan Lalisang dan Hardy

Proses wawancara pun baru bisa terlaksana setelah adanya koordinasi dengan pelatih kepala,

“Namun jika kawan-kawan ada wawancara eksklusif, harus koordinasi dulu agar media officer yang berkoordinasi dengan pelatih atau pemain Ayam Kinantan yang ingin diwawancarai,” tulis rilis tersebut.

“Lalu, khusus kawan-kawan media yang mengambil video, SOP tidak jauh berbeda dengan poin pertama tadi. Di luar itu harus steril,” tulisnya melanjutkan.

Menyahuti hal itu, Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Syaiful mengaku kecewa dengan sikap manajemen yang terkesan kaku.

Baca Juga: Perolehan Medali SEA Games 2021, Digeser Singapura, Indonesia Kini Berada di Peringkat 5

Sebagai klub professional yang memiliki ribuan penggemar fanatik, sikap manajemen dianggap terlalu berlebihan.

"Kebijakan manajemen terkesan kaku. Karena tidak memberikan ruang kepada awak media dalam menyampaikan informasi. Padahal kita tahu bahwa media ini adalah corongnya informasi," ujar Syaiful.

"Selain itu kebebasan Pers juga dilindungi dalam UU Pers. Jika sikap mereka seperti ini menjadi tanda tanya. Ada apa dengan PSMS?" ucapnya melanjutkan.

Apalagi sejauh ini bilang Syaiful, rekan-rekan media kerap tertinggal informasi.

Terkini mengenai update kehadiran pemain baru yang justru informasinya berseliweran di media sosial Instagram.

Baca Juga: SEA Games 2021, Masniari Wolf Penghapus 'Dahaga' Penantian 11 Tahun Renang Putri

"Kan aneh. Media jurnalistik belakangan ini sering terlambat mendapatkan akses berita dan selalu tertinggal dari media sosial seperti Instagram. Ke depan kalau begitu, pre match dan post match-nya sama admin media sosial aja gak usah lagi undang wartawan," katanya dengan nada kecewa.

Padahal sejauh ini PSSI juga ada menetapkan regulasi mengenai sesi temu pers yang harus dilakukan klub sebelum dan sesudah laga.

"Berkaca dari kompetisi kemarin, mereka sibuk ngajak wartawan untuk mengikuti pre match press confrence dan post match press confrence secara zoom. Atau ada sanksi yang bakal mereka terima jika ini tidak dilakukan," ucapnya.

Untuk itu Syaiful meminta kepada manajemen yang notabene menaungi Klub professional juga bisa bersikap professional.

"Kalau mereka professional mereka harus terbuka dan menunjukan keprofessionalannya ke publik," ujarnya mengakhiri.***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x