Network
EDITORNEWS.ID - Berdasarkan Siaran Pers Nomor: 02/HKS.PI/APM/1X/2023 melalui momentum Hari Kesehatan Seksual yang di peringati tanggal 4 September 2023, Aliansi Perempuan Merangin (APM) menyampaikan seruan.
Seruan tersebut berisi, Aliansi Perempuan Merangin Di tingkat komunitas, telah melakukan diskusi regular setiap bulan dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengedukasi kesehatan tubuh dan reproduksi untuk anak, karena setiap orang berhak atas akses terhadap informasi yang Akurat, Relevan dan Berbasis Pengetahuan (Accurate, Relevant and Scientifically-based Information/ ARSI).
Olehnya menjadi penting setiap keluarga untuk melakukan Pendidikan Sex di dalam keluarganya sesuai dengan tahap perkembangan dan kebutuhan anak.Pemerintah harus lebih gencar mensosialisasikan keberadaan UU No 16 Tahun 2019 dan UU no 12 Tahun 2022 Negara,Tokoh adat, tokoh agama dan orang tua harus memastikan tidak adanya pemaksaan perkawinan usia di bawah 19 tahun.
Hal ini dilakukan karena, saat ini pemaksaan perkawinan anak merupakan salah satu bentuk kekerasan seksual sebagaimana yang tertera dalam UU 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan seksual.
Baca Juga: Polda Jambi Adakan Operasi Zebra Mulai Hari Ini Senin, 4 September 2023, Ini Sasaran Prioritasnya
Seruan selanjutnya yakni mengajak semua pihak termasuk tokoh masyarakat, sekolah, organisasi pemuda, dan organisasi kemasyarakatan lainnya untuk mempromosikan, bahkan melindungi hak-hak seksual perempuan serta memastikan perempuan muda aktif dan antusias mengakses layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang telah disediakan oleh negara terutama lembaga penyedia layanan.
Disampaikan oleh Direktur Eksekutif APM,
Marsiyam, bahwasanya setiap tanggal 4 September diperingati sebagai perayaan hari kesehatan seksual sedunia yang dirayakan sejak tahun 2010 pada the World Association for Sexual Health (WAS) dalam upaya untuk mempromosikan kesadaran public yang lebih besar mengenai kesehatan seksual di seluruh dunia dengan tema yang di gunakan pada tahun pertama adalah “Let’s talk about it!”.
"Aliansi Perempuan Merangin (APM) salah satu anggota PERMAMPU sebuah Konsorsium dari 8 ORNOP/LSM Perempuan di Sumatera, sejak tahun 2014 fokus memperjuangkan masalah Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) Perempuan dengan memperkuat kepemimpinan perempuan akar rumput (Perempuan dewasa dan perempuan muda 12-20 tahun) untuk advokasi pemenuhan kesehatan perempuan termasuk Gizi, stunting dan HKSR Perempuan diawali dengan Penelitian KTD di tahun 2014. Dimana salah satu hasil dari penelitian kualitatif menunjukkan kurangnya atau bahkan minimnya pemahaman dan kesadaran mengenai seksualitas, serta otonomi perempuan muda terhadap tubuhnya,"jelasnya pada Senin (11/9/2023).
Ia juga menyebutkan pendidikan mengenai tubuh atau seksualitas tidak dilakukan dalam keluarga karena berbagai alasan dan latar belakang, sementara pendidikan di sekolah tidak menjawab masalah tersebut. Hingga salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui pengorganisasian perempuan muda dengan pendidikan kritis baik pada forum tingkat akar rumput (kelompok), Kabupaten, Propinsi, Sumatra dan Nasional.
