Ia mengaku tidak berpikir apakah Paslon yang didukungnya akan menang atau kalah. Sebab, Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasil.
Baca Juga: Hakim Agung Dudu Duswara Meninggal Dunia karena Covid-19
Dengan sikap itu, UAS mengatakan, dirinya sudah menang sebelum pencoblosan.
"Sebab, saya menang melawan godaan uang, mobil, dan jabatan; menang melawan diam mencari selamat; menang melawan pesan-pesan dari Jakarta: UAS jangan berpihak! Begini cara saya melawan," ujar UAS.
Baca Juga: Kelengkapan Jenis dan Harga Tanaman Fenomenal Alocasia Bagi Penggiat Tanaman Cantik
"Kalau tausiyah, orang datang merebut tangan saya untuk bersalaman. Saat pilkada, saya masuk ke pasar, menyalami orang, sambil berpesan: jangan lupa ya pak, bu, nanti coblos nomor..." ucapnya.
Dalam cuitannya, UAS mengatakan bahwa Pilkada adalah ujian hati.***