Wakil Presiden Ma'aruf Amin, Keterbukaan Informasi Publik Mendorong Terciptanya Good Governance

- 26 November 2020, 21:12 WIB
Wakil Presiden RI Memberikan sambutan pada acara penganugerahan keterbukaan informasi via daring
Wakil Presiden RI Memberikan sambutan pada acara penganugerahan keterbukaan informasi via daring /Humas Kemensetneg/

EDITORNEWS - Komisi Informasi Pusat (KIP) menyelenggarakan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, dan di tahun 2020 kali ini,  Kemensetneg berhasil meraih Badan Publik (BP) Kategori Informatif dengan nilai 91,53,artai oolitikbersama-sama dengan 15 Kementerian, 12 Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, 6 Lembaga Non Struktural, 10 Pemerintah Provinsi, 4 Badan Usaha Milik Negara, 9 Perguruan Tinggi Negeri dan 3 Partai Politik.  

Hal ini disampaikan oleh Ketua KIP Gede Narayana pada saat menyampaikan laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi keterbukaan Badan Publik kepada  Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma'ruf Amin, Rabu, 25 November 2020.

Lebih lanjut Gede Narayana menjelaskan berdasarkan  rentangan  penilaian  monitoring  dan  evaluasi  BP  tahun  2020  yang dilaksanakan  oleh  KIP,  untuk kategori BP Informatif hanya 17,43 persen  (60 BP) dan  Menuju  Informatif  9,77 persen  (34  BP) yang dapat dinilai  telah melaksanakan  UU Nomor 14 Tahun 2008  tentang Keterbukaan Informasi Publik. 

Baca Juga: Kapolda Jambi Rachmad Wibowo Melakukan Silaturahmi ke Bawaslu Provinsi Jambi

“Hasil   monev   keterbukaan   BP,   bahwa   dari   348   BP   yang dimonitoring  sepanjang  tahun  2020,  mayoritas  72,99  persen  (254  BP)  masih  sangat  rendah kepatuhan dalam  melaksanakan keterbukaan  informasi  publik,  yaitu 17,53 persen  (61 BP) hanya masuk  katergori  Cukup  Informatif, 13,51 persen (47  BP)  Kurang  Informatif  dan 41,95 persen (146BP) Tidak Informatif,” jelas Gede.

Baca Juga: Besok Pemerintah Umumkan Jadwal Cuti Akhir Tahun. Apakah Benar akan Dikurangi?

Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin saat memberikan Penganugerahan Keterbukaan, mengatakan partisipasi aktif masyarakat ini tidak hanya melalui mekanisme formal seperti pembahasan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), tetapi juga melalui mekanisme partisipasi masyarakat.

Wapres juga memandang bahwa keterbukaan informasi publik dapat mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Baca Juga: Edhy Prabowo Pernah Tinggal Bersama Prabowo Subianto di Yordania

Halaman:

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x