EDITORNEWS.ID - Tahun ini menjadi tahun terberat bagi rakyat Indonesia khususnya yang berpendapatan minim.
Hal ini dikarenakan sejumlah kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan mulai dari Harga Pertalite, Solar, Elpiji 3 Kg dan Listrik.
Banyak yang bertanya perihal penyebab kenaikan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.
Menyikapi itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan hal tersebut dilakukan demi menghemat APBN.
Baca Juga: Pembentukan 3 Provinsi Baru di Papua Ditolak MPR Akibat Keputusan Sepihak
"Penyesuaian harga jual eceran (Gas LPG 3 kilogram) untuk mengurangi tekanan APBN dan menjaga inflasi serta percepatan program biogas,'' ujarnya.
''Sedangkan untuk kenaikan BBM dan listrik juga diperuntukkan dalam jangka menengah dan panjang demi membantu mengurangi tekanan APBN,'' lanjutnya.
"Dan penyesuaian harga jual eceran untuk mengurangi tekanan APBN dan menjaga inflasi," tandas Arifin Tasrif.
Baca Juga: Dua Pengamat Politik Puji Kinerja Luhut Binsar Pandjaitan, Cocok Disebut Sebagai Super Power
Sekilas informasi kenaikan sejumlah kebutuhan ini dikarenakan harga minyak mentah dunia melambung tinggi.
Saat ini rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Maret 2022 mencapai 98,4 dolar AS (Rp1,4 juta) per barel.
"Adapun rata-rata crude price Aramco untuk elpiji telah mencapai 839,6 dolar AS per metrik ton di mana asumsi awal kami di tahun 2022 hanya sebesar 569 dolar AS per metrik ton," tuturnya.***