Organisasi layanan darurat, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pihaknya telah mengevakuasi sebagian besar korban luka ke rumah sakit.
Salah satu di antaranya diidentifikasi sebagai penjaga di lokasi penyerangan dengan luka tembak di bagian mata dengan peluru karet.
Bulan Sabit Merah Palestina menambahkan, pasukan Israel sempat menghalangi akses ambulans dan paramedis ke masjid, supaya memperlambat pertolongan pertama bagi puluhan jemaah yang terluka dan terjebak di dalam kompleks.
Pasukan polisi Israel angkat bicara. Mereka menyatakan telah menangkap setidaknya 300 warga Palestina selama eskalasi terbaru.
Baca Juga: Elon Musk Batalkan Tawaran Jadi Dewan Direksi Twitter, CEO Ungkap Alasannya
Pihak Israel juga mengklaim, terdapat kerumunan "kekerasan" di situs tersuci ketiga dalam Islam yang juga dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount.
Mereka mengaku tak merasa bersalah, lantaran merangsek masuk ke sana dengan misi mulia untuk membubarkan kerumunan itu.
“Polisi masuk untuk membubarkan kerumunan setelah sekelompok orang Palestina mulai melemparkan batu ke arah ruang doa Yahudi di Tembok Barat,” ucap perwakilan aparat kepada media.
Klaim tersebut langsung dibantah Najwan al-Samri, jurnalis Al Jazeera yang memantau langsung kejadian dari Gerbang Damaskus.
Baca Juga: YouTube Blokir Kanal Duma TV, Pemerintah Rusia: AS Ingin Monopoli Penyebaran Informasi