FOA Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer di Amerika

- 12 Desember 2020, 16:05 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid 19 di AS
Ilustrasi Vaksin Covid 19 di AS /pixabay/Liz Masoner

EDITORNEWS - Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) pada Jumat (11/12) mengizinkan penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer Inc dan penyuntikan pertama vaksin diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang. 

Dikutip Editornews dari Antara, Perkembangan itu menandai titik balik di negara itu, yang telah didera pandemi virus corona hingga 292.000 orang meninggal karena penyakit itu.

FDA memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin tersebut, yang dikembangkan dengan mitra Jerman BioNTech, yang berdasarkan uji coba tahap akhir terbukti 95 persen efektif dalam mencegah penyakit itu.

Baca Juga: Ridwan Kamil Siap Datangi Polda Jabar pada 16 Desember 

Baca Juga: 30 Juta UMKM Diajak Masuk Ekosistem Digital di 2021

FDA mengatakan vaksin dapat diberikan pada orang yang berusia 16 tahun ke atas. Petugas kesehatan dan orang tua di panti jompo direncanakan menjadi kalangan penerima utama dalam tahap pertama persediaan 2,9 juta dosis.

Pemerintah AS mengatakan akan mulai mendistribusikan vaksin di seluruh negeri segera setelah otorisasi FDA, dan penyuntikan pertama akan dilakukan awal minggu depan.

Jutaan orang Amerika dapat mulai divaksinasi pada Desember, terutama jika vaksin kedua dari Moderna Inc disetujui secara cepat.

Baca Juga: Keliling Kota Himbau Prokes Al Haris Berang Temukan Pos Penanganan Covid-19 Kosong 

Baca Juga: Shia LeBouf Dituduh Lakukan Kekerasan Ke Mantan Pacar

Vaksin Pfizer/BioNTech pertama kali disetujui di Inggris awal Desember dan penduduk Inggris mulai menerima suntikan pada Selasa (8/12). Kanada juga mengesahkan vaksin tersebut dan berharap sudah bisa melakukan vaksinasi minggu depan.

Meksiko dan Bahrain juga telah menyetujui vaksin tersebut.

Izin dari FDA itu keluar pada saat infeksi, rawat inap, dan kematian melonjak hingga mencapai rekor di AS, yang gagal meningkatkan upaya terkoordinasi untuk memperlambat penyebaran virus.

Baca Juga: Ida Fauziah : Kita Terus Mempercepat Penyaluran Bantuan Subsidi Gaji atau Upah

Awal pekan ini, total kematian satu hari karena COVID-19 mencapai 3.000, sementara unit perawatan intensif rumah sakit di seluruh negeri hampir mencapai kapasitas. Keadaan itu dilihat mengancam sistem perawatan kesehatan, yang telah kewalahan.

Perusahaan-perusahaan lain yang vaksinnya berada dalam pengembangan lanjutan termasuk Moderna --yang mungkin akan mendapatkan izin penggunaan darurat di AS segera minggu depan, AstraZeneca Plc dengan Universitas Oxford, dan Johnson & Johnson.

BioNTech mulai mengembangkan vaksin pada Januari 2020 dengan menggunakan teknologi yang disebut RNA, pembawa pesan sintetik (mRNA) yang belum menghasilkan produk yang disetujui.

Baca Juga: Orang Terkaya Nomor 2 Di Dunia, Akan Kirim Timnya ke Indonesia Pada Januari 2021 Guna Penjajakan

Teknologi itu menggunakan pembawa pesan kimiawi untuk menginstruksikan sel membuat protein untuk meniru bagian dari virus corona baru, yang dipelajari oleh sistem kekebalan sebagai penyerang. BioNTech mencapai kesepakatan pengembangan dengan Pfizer pada Maret.

Vaksin tersebut hadir dengan tantangan distribusi yang kompleks karena harus dikirim dan disimpan pada suhu -70 Celcius (-94 F), sehingga membutuhkan lemari es ultra-dingin khusus atau pasokan es kering.

Vaksin Moderna menggunakan teknologi yang sama tetapi tidak perlu disimpan pada suhu sub-Arktik.

Baca Juga: Bukan untuk di Tiru, Pria Rasis Kena Akibatnya

Pfizer telah mengembangkan wadah pengiriman khusus yang akan diisi dengan es kering agar vaksin tidak rusak. Banyak negara bagian khawatir tentang apakah es kering cukup tersedia untuk pengiriman ke daerah pedesaan yang tidak memiliki lemari pendingin khusus, tetapi Pfizer yakin harus ada pasokan yang cukup.

Upaya AS untuk mendapatkan vaksin telah menjadi respons sentral terhadap pandemi dari pemerintahan Trump, yang sebagian besar telah membuat negara bagian berjuang sendiri.***

Editor: Dimar Aditya

Sumber: Reuters Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah