EDITORNEWS.ID - Invasi antara Rusia dan Ukraina tak kunjung selesai masih terus berlangsung hingga saat ini.
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina merupakan contoh perang dimasa lalu yang berlanjut hingga menjadi dendam.
Ditengah situasi yang memanas Ukraina menyusun strategi untuk melumpuhkan Rusia dari genjaran senjatanya.
Dimana mereka sedang menyusun rencana secara online untuk berperang melawan Rusia.
Baca Juga: Simak Jadwal dan Link Streaming Sidang Isbat 1 Ramadhan 2022
Perang online ini akan dipimpin oleh Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov.
Dari informasi yang diketahui Mykhailo Fedorov merupakan sosok berjasa dalam menjalankan kampanye sehingga berhasil membawa nama Volodymyr Zelensky ke kursi kepresidenan.
"Ini merupakan campuran dari apa yang kami sebut sebagai propaganda perang standar, artinya semua konten perang seringkali adalah propaganda," ujarnya dilansir dari pikiran rakyat.
Menurutnya strategi perang secara online dinilai cukup efektif di tengah teknologi masa kini.
"Tapi pada akhirnya, ini jelas efektif. Dia mampu melakukan upaya ambisius ini, bahkan menjangkau cara kerja Silicon Valley, ambisi mereka selalu untuk bermitra dengan Apple, Google dan semua raksasa teknologi yang dikagumi di Ukraina untuk semua jenis proyek birokrasi duniawi ini," lanjutnya.
Dilansir dari Daily Mail, Rusia memberikan beberapa syarat agar bisa segera damai dengan Ukraina.
Meski telah memberikan beberapa syarat namun Presiden Ukraina, Volodymr Zelensky tidak sepenuhnya percaya dengan perkataan Presiden Rusia Vladimir Putin.***