Marie Kondo Buat Masyarakat Jepang Rajin Berbenah dan Kegiatan Pasar Loak Meningkat

- 14 Desember 2020, 16:01 WIB
Marie Kondo
Marie Kondo /@konmari.co

EDITORNEWS - Ketika Jepang mengumumkan situasi darurat akibat pandemi tahun ini, warga didorong untuk menghabiskan waktu dengan berbenah di rumah, bahkan gubernur Tokyo mengajak untuk melihat video guru berbenah Marie Kondo.

Dikutip Editornews dari Antara, Banyak warga yang mengikuti pesan tersebut dan membuat pasar barang-barang loak "meledak".

Ibu rumah tangga berusia 71 tahun, Mitsuko Iwama, salah satunya. Sebelum pandemi, dia akan menghabiskan banyak waktu berolahraga di gym. Tapi setelah terjebak di dalam rumah dan lebih sering membersihkan lemari, ia memutuskan untuk berpisah dengan kimono yang dibelikan orangtuanya beberapa dekade silam.

Baca Juga: Presiden Jokowidodo Khawatir Pembangunan Nasional Akan Terhambat 

Baca Juga: Ferdinand Hutahean : Saya Usul Agar Nama KOMNAS HAM Dirubah Jadi KOMNAS HAMTU

"Saya pikir akan sia-sia membiarkan kimono hanya digantung, dan jika seseorang dari generasi muda mau memakainya, itu akan membuat saya bahagia," kata Iwama, yang menjual 22 kimono seharga 4.000 yen.

Buysell Technologies Co Ltd, perusahaan yang jasanya dipakai oleh Iwama yang mengumpulkan barang-barang bekas dan menjualnya kembali melalui toko daring dan melelangnya, adalah salah satu pihak yang mendapatkan manfaat besar dari kebiasaan masyarakat berbenah selama pandemi.

Kunjungan ke rumah klien meningkat 31 persen menjadi 20.990 pada Oktober dibandingkan setahun lalu, kata perusahaan tersebut, menambahkan tiga perempat pelanggannya adalah orang berusia di atas 50 tahun yang menjual kimono, tas mewah dan perhiasan.

Baca Juga: Ternyata, Mantan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon Seorang Anak Yatim  

Baca Juga: Diminta Jadi Pengacara HRS, Hotman Paris : Kenapa Minta Hotman? Banyak Pengacara Top Lebih Hebat

Serupa, aplikasi pasar loak Mercari melaporkan 52 persen kenaikan penjualan pada kuarter Juli-September dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lonjakan nilai emas akibat pandemi tahun ini membuat orang menjual cincin dan kalung yang selama ini hanya disimpan, kata Kepala Eksekutif BuySell Kyohei Iwata.

"Ada istilah bahasa Jepang, 'danshari', artinya sederhanakan hidupmu. Pola pikir masyarakat berubah ke arah situ," katanya.***

Editor: Dimar Aditya

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x