Network
EDITORNEWS.ID — Anggota Super Junior Choi Siwon melalui Twitter mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap pekerjaan kamera SM Entertainment selama konser SMTOWN baru-baru ini, namun kemudian dengan cepat menghapus tweet tersebut.
Dalam tweet tertanggal 22 Februari yang sekarang sudah dihapus, Choi Siwon menyesalkan hasil kamera di bawah standar yang ditampilkan selama siaran langsung konser SMTOWN SM Entertainment.
Dia secara khusus menyerukan perbaikan segera dalam cara perusahaan menerjemahkan rekaman kamera menjadi video.
"Konser SMTOWN. (SM Entertainment) perlu segera meningkatkan cara mereka mengubah rekaman kamera menjadi video."
— Choi Siwon
Meskipun Choi Siwon menghapus tweetnya segera setelah mempostingnya, keluhannya bergema secara luas di seluruh platform media sosial. Banyak netizen yang menyuarakan sentimennya, menyoroti kekurangan nyata dalam kualitas produksi konser.
Kritik berkisar dari masalah pengambilan gambar artis secara memadai hingga sudut pengambilan gambar yang dipertanyakan, dengan beberapa pengguna membandingkan produksi yang kurang bagus dengan acara SM Entertainment sebelumnya dan bahkan konser lain di Jepang.
Berikut reaksi netizen terkait ekspresi ketidakpuasan Choi Siwon Super Junior terhadap hasil kerja kamera SM Entertainment
" Entah itu tetesan atau pernyataan serius, itu benar sekali hingga membuatku tertawaㅠ Aku akan melakukan yang terbaik untuk tampil, jadi harap bersabar..."
Baca Juga: Jang Wonyoung IVE Menjadi Muse Terbaru Untuk Merek INI — Dan DIVES Menyukainya !
"Aku hanya bercanda, tapi situasinya menjadi masalah haha."
“Konser di Jepang biasanya difilmkan jauh lebih baik daripada konser di Korea, tapi kemarin rasanya seperti konser Korea.”
Terlepas dari kritik tersebut, SM Entertainment tetap melanjutkan konser SMTOWN di Tokyo, Jepang, pada tanggal 21-22 Februari, menampilkan deretan artis papan atas seperti Red Velvet, Super Junior, dan RIIZE, yang bertujuan untuk memikat para penggemar dengan penampilan luar biasa mereka.
Insiden ini menggarisbawahi semakin ketatnya pengawasan yang dihadapi oleh perusahaan hiburan dalam memastikan standar produksi berkualitas tinggi, khususnya dalam bidang konser virtual di mana ekspektasi pemirsa terhadap pengalaman yang baik adalah yang terpenting.***
