Penafsiran ini mengabaikan makna metaforis yang lebih dalam dari kondisi karakter, mewakili luka mental dan kesulitan berkomunikasi dan melihat dunia dengan jelas karena prasangka dan kebencian masyarakat.
Akhir cerita yang bisa dibilang membahagiakan ini menunjukkan para protagonis melepaskan diri dari stereotip yang dapat berujung pada diskriminasi dan penindasan, yang dilambangkan dengan gaun dan tuksedo yang jatuh dari langit.
Meskipun 'Cinta memenangkan segalanya' terbuka untuk berbagai penafsiran, menghormati sudut pandang yang berbeda sangatlah penting untuk memahami nilai dan pesannya.***