Network
EDITORNEWS.ID - Hampir sepertiga dari idola k-pop training di HYBE, perusahaan di belakang boy grup BTS, adalah warga negara non Korea,
Mengutip dari The Korea Herald pada Selasa (1/8), sekitar 28 persen peserta pelatihan di bawah label domestik HYBE adalah warga negara asing, kata perusahaan.
“Meskipun kami tidak memiliki strategi khusus yang ditujukan untuk meningkatkan proporsi trainee asing, Hybe mendukung pemilihan dan pengembangan trainee terlepas dari negara atau wilayahnya, karena kami membutuhkan artis berbakat yang akan aktif secara global di bawah sistem multilabel,”kata juru bicara HYBE.
Itu tidak memberikan jumlah peserta pelatihan atau proporsi berdasarkan negara.
Hybe memiliki delapan label musik dan merupakan rumah bagi grup musik K-pop seperti NewJeans, Seventeen, Zico, dan Le Sserafim.
Baca Juga: Penampilan Terbaru NewJeans di SBS Inkigayo Memicu Kontroversi
Tiga agensi K-pop besar lainnya seperti SM Entertainment, JYP Entertainment dan YG Entertainment menolak mengungkapkan proporsi warga negara asing di antara trainee mereka, dengan alasan kerahasiaan.
Lee Gyu Tag, seorang profesor di Universitas George Mason Korea yang berspesialisasi dalam globalisasi K-pop, mengatakan proporsi Hybe dari peserta pelatihan non Korea sangat tinggi.
Agensi telah mencari jauh dan luas melalui audisi global untuk bakat baru, jelasnya, untuk memperluas jangkauan mereka dan menarik khalayak yang lebih luas.
“Akhir-akhir ini ada banyak anak muda yang ingin menjadi bintang K-pop, dan industri telah melihat bahwa itu bisa menjadi semacam strategi bisnis yang sukses ketika mereka memasukkan anggota Asia Timur tertentu ke dalam band mereka, seperti kasus Blackpink, atau kasus EXO. ," dia berkata.
