Selain merusak rumah ibadah, aktivitas PETI yang dilakukan di sekitar mushola tersebut juga merusak fasilitas umum seperti bronjong dan jalan setapak yang dianggarkan oleh uang rakyat.
"Bronjong la habis, jalan setapak jugo sudah habis. Itu duit negara yang bangun," ungkapnya kesal.
Kepala desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin
Jon Faizer ketika dikonfirmasi membantah adanya pembongkaran mushola tersebut.
Melalui sambungan telepon, Jon Faizer menyebut jika dirinya tidak tahu persoalan itu.
Baca Juga: Hal yang Harus Ibu Hamil Ketahui sebelum Melahirkan Disaat Pandemi Covid-19
"Aku dak tau. Aku di Kerinci. Tengoklah disitu, cek langsung kelapangan," kata Jon dengan nada emosi sambil mematikan telepon.
Keterangan itu berbanding terbalik dengan penyampaian dia ke beberapa media beberapa hari lalu, dimana dia membenarkan adanya pembongkaran mushola itu.***