Network
EDITORNEWS.ID - Perjalanan menanam pohon oleh Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Khadijah Sharaswaty telah berakhir. Tepatnya Jumat 25 November 2022 kemarin siang.
Mengambil lokasi Yayasan Tahfiz Quran Siti Hajar Sibolangit, agenda akhir dari penanaman pohon dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, pendeta, penerima Kalpataru, tokoh lingkungan hidup hingga Camat.
1500 batang pohon pun telah tertanam di dua lokasi di Sibolangit.
Sebelumnya, 1000 pohon juga telah ditanam di tiga lokasi destinasi wisata penyimpan sejuta pesona, mana lagi kalau bukan Desa Wisata Sigaol Simbolon, Parbaba, hingga Sibea-Bea, atau tepat di sekitar lokasi Patung Yesus yang bakal menjadi ikon-nya Samosir kelak.
Baca Juga: Tawuran, Seorang Siswa SMK di Deli Serdang Tewas Dibacok, Bersimbah Darah di SPBU
Sedangkan 1000 batang lainnya, telah ditanam di sejumlah kawasan di Medan Belawan dan Deli Serdang sekaligus melengkapi program menanam 3500 pohon oleh Pelindo.
Tentu saja, rangkaian perjalanan yang terbalut dalam bingkai 'Hari Menanam Pohon' yang diperingati setiap 28 November itu pun semakin berarti.
Mengingat ada jejak yang tersisa di tanah sejuta pesona. Dan juga akan ada cerita di tiap pohon yang tumbuh nantinya.
Pesan sederhana itulah yang coba disampaikan Head Hukum Humas, dan TJSL Pelindo, Fadillah Hariyono.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bentuk 'Piso Dapur' untuk Wadah Informasi Gempa Cianjur
Fadillah juga menilai, apa yang telah dilakukan Pelindo dan diinisiasi oleh KSI diharapkan memberikan nilai positif, tak hanya hari ini, tapi juga waktu yang akan datang.
"Saat ini Pelindo telah melakukan program menanam 3500 pohon endemik. Puncaknya 1500 pohon di Sibolangit siang ini. Dengan hadirnya program kegiatan menanam pohon sebagai salah satu tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pelindo, tentu program ini memberikan nilai lebih buat kami," ujar Fadillah, saat memberikan sambutan di acara penanaman 1500 pohon endemik di Sibolangit. Jumat, 25 November 2022.
"Apalagi, hasil buah juga diharapkan bisa berkontribusi untuk Pelindo dan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya melanjutkan.
Bahkan, Fadillah menegaskan jika program menyentuh lingkungan yang dilakukan Pelindo tak hanya berakhir di Sibolangit.
Baca Juga: Seorang Pungli Pakai Celurit Ajak Duel Polisi di Sunggal saat Ditangkap Mewek Sebut Mak Eee Tolong
"Program ini akan terus berlanjut. Ke depan kita akan melakukan shelter
pembibitan 120 ribu tanaman yang akan tersebar di 8 kecamatan di Samosir," ujarnya lagi.
Hal senada disampaikan Founder KSI, Dewi Natadiningrat. Sebagai kelompok peduli lingkungan, KSI tak akan pernah berhenti untuk terus berkarya dan berbuat positif bagi kepentingan masyarakat.
"Kita (KSI) hadir di sini bersama Pelindo memiliki niat dan tujuan yang sama. Sama-sama ingin terus berkarya dengan berbuat langsung ke masyarakat sebagai tanggung jawab sosial," katanya.
Niat mulia keduanya tentu tak akan selaras tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak.
Baca Juga: Seorang Pungli Pakai Celurit Ajak Duel Polisi di Sunggal saat Ditangkap Mewek Sebut Mak Eee Tolong
Untuk itu Dewi berharap tumbuhnya kesadaran bersama dari masyarakat serta hadirnya kepedulian pemangku kepentingan dan para stakeholder.
"KSI dan Pelindo tidak akan bisa berjalan sendiri. Butuh dukungan semua pihak, terutama kepedulian para pemangku jabatan, agar mimpi mensejahterakan masyarakat Sumatera Utara bisa terwujud," tutur Dewi.
Ya, kegiatan penanaman pohon di Sibolangit menjadi akhir penutup cerita perjalanan Pelindo dan KSI.
Semoga kisah itu kan selalu terukir dan berbuah kenangan yang tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu.***
