Network
EDITORNEWS.ID - Pemasangan simbol patung Presiden RI di arena Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat penolakan dari para ulama Indonesia.
Yakni Ketua FKSPP TGH Hasan Basry dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI).
Mereka menolak pemasangan patung ini karena bertentangan dengan ajaran agama Islam, dikhawatirkan patung tersebut menjadi alat sembah.
Menyikapi hal tersebut Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri meminta untuk tidak mempersoalkan pembangunan patung ini.
Baca Juga: Gunung Merapi Alami 125 Kali Gempa Guguran, BPPTKG: Daerah Sekitar Masih Berstatus Siaga
Menurut dirinya desain patung tersebut hanya bertujuan untuk mengapresiasi kinerja sang presiden yang sudah memberi perhatian lebih pada Lombok Tengah bukan karena unsur yang lainnya.
Selain itu juga diharapkan mampu memutar roda perekonomian masyarakat setempat.
"Alhamdulillah tadi kami sudah saksikan pemasangan replika patung Presiden Jokowi, ini bisa menjadi ikon spot foto para wisatawan," lanjutnya.
"Di daerah kita saja banyak sekali sudah berdiri patung-patung simbol pemimpin kita, termasuk Patung Mandalika yang menjadi simbol pemersatu dan simbol pengorbanan untuk kepentingan orang banyak. Jadi tidak masalah bagi saya," katanya.
Baca Juga: Arena Sirkuit Mandalika Akan Dibangun Patung Jokowi dengan Harapan Dapat Mendongkrak Pariwisata
