Dampak Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus, Debu Bertahan Hingga 15 Tahun

- 1 November 2023, 12:41 WIB
Ilustrasi. WASPADA! NASA Peringatkan Asteroid Penghancur Dapat Menghantam Bumi Pada Valentine 2046, Ini Daerah yang Akan Kena
Ilustrasi. WASPADA! NASA Peringatkan Asteroid Penghancur Dapat Menghantam Bumi Pada Valentine 2046, Ini Daerah yang Akan Kena /Facebook /

EDITORNEWS.ID - Kepunahan zaman dinosaurus merupakah salah satu dampak dari asteroid yang menghantam bumi 66 juta tahun lalu di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Asteroid yang menyebabkan bencana dengan skala global ini memusnahkan hampir tiga perempat kehidupan di bumi.

Selain menjadi akhir dari zaman dinosaurus, efek yang ditimbulkan oleh jatuhnya benda luar angkasa ini adalah, kebakaran hutan, gempa bumi, gelombang kejut dan besar baik di udara maupun di laut. Bencana ini menyebabkan suhu bumi menurun, yang disebabkan oleh tertutupnya langit akibat debu dan puing ledakan.

Debu dari benda luar angkasa yang dikeluarkan ke atmosfer, mengambil peran besar dalam pemusnahan spesies yang ada di bumi. Total debu yang dikeluarkan bahkan 11 kali lipat lebih berat dibandingkan gunung Everest, sekira 2000 gigaton.

Para peneliti menjalankan simulasi paleoklimat berdasarkan sedimen yang digali di situs paleontologi North Dakota yang disebut Tanis, tempat tersimpannya bukti kondisi pasca-dampak, termasuk kejatuhan debu yang luar biasa.

Baca Juga: KAI Wisata Sedang Buka Rekrutmen Untuk Posisi Berikut Ini, Lulusan SMA/SMK Boleh Daftar

Ditunjukan pada simulasi, debu halus ini dapat menghalangi fotosintesis hingga dua tahun dengan menutup atmosfer dan menghalangi cahaya, debu ini bertahan di atmosfer hampir 15 tahun lamanya, kata ilmuwan planet Cem Berk Senel of Royal Observatory of Belgium dan Vrije Universiteit Brussel, penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience.

Partikel silikat berukuran 0.8 hingga 8 mikrometer yang terkandung dalam debu dan membentuk lapisan awan, debu ini dihasilkan dari batu granit dan gneiss yang hancur ketika tabrakan yang menyebabkan kawah Chicxulub Yucatan mencekung.

Akibatnya, suhu permukaan bumi mengalami penurunan hingga 15 derajat celcius. Bumi menjadi gelap dan dingin selama bertahun-tahun.

Bumi mengalami musim dingin secara global, hal ini menyebabkan reaksi berantai kepunahan. Pada saat ini spesies tumbuhan tidak mampu berfotosintesis hingga akhirnya mati, herbivora menjadi kelaparan, dan karnivora tidak lagi mendapat pasokan makanan. Di laut, kematian fitoplankton menyebabkan rantai makanan yang runtuh.

Baca Juga: Masih Berlaku Sampai 30 November 2023, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Jadi Rp271.023

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x