EDITORNEWS.ID - Seperti yang diketahui ribuan mahasiswa dari 18 Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia melakukan unjuk rasa di sejumlah wilayah Indonesia.
Dalam kasus unjuk rasa tersebut mereka menuntut 6 point yang belum terealisasikan sampai saat ini.
Dan kali ini aksi unjuk rasa yang dilakukan serikat mahasiswa dari BEM SI memang diluar kendali.
Hal ini terbukti adanya perwira Brimob dari Sulawesi Tenggara yang tewas saat mengamankan para mahasiswa itu.
Baca Juga: Beli Motor atau Mobil Bekas Siap-siap Kena PPN 1,1 Persen
Sebut saja Ipda Imam Agus Husein yang gugur saat menjalankan tugas pengamanan aksi unjuk rasa di Kendari.
Dari penuturan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menjelaskan Ipda Imam mengalami benturan pintu di bagian dada.
"Tapi saat perjalanan yang bersangkutan kena (terbentur) pintu dari kendaraan mobile atau taktis barakuda," ungkapnya kepada wartawan, Selasa, 12 April 2022.
Saat diperjalanan menuju rumah sakit nyawa Ipda Imam tidak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia.
"Dibawa ke rumah sakit, pukul 17.30 dinyatakan meninggal dunia," lanjutnya.
Baca Juga: Cegah Korban Kekerasan Saat Demo 11 April LBH Siapkan Nomor Layanan Pengaduan
Ipda Imam Agus Husain dikenal sebagai satuan Brigade Mobile atau Korps Brimob.
Tak hanya Imam salah satu pegiat media sosial Ade Armando juga mengalami nasib nahas yang menjadi korban pemukulan massa di Jakarta Pusat dengan tudingan sebagai dalang.
Dari informasi yang diterima Ade Armando mengalami luka di bagian kepala dan telah dievakuasi ke rumah sakit.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak Jokowi mengusut tuntas mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri yang terlibat.***