"Kami tahu siapa mereka, dan memang dua orang tersebut selalu menjadi sumber konflik karena terus berbicara yang tidak-tidak (topik papua merdeka),” katanya.
Setelah video tersebut viral, IR mewakili seluruh jemaat GKI Betlehem Manwor meminta maaf atas keresahan yang ditimbulkan. Dikatakan oleh IR bahwa seharusnya gereja sebagai tempat peribadatan tidak boleh digunakan untuk mencampuri urusan politik.
“Tempat ibadah harus dijaga dari paham-paham radikalisme dan separatisme, karena setiap orang yang datang ke Gereja itu untuk mencari kedekatan dengan Tuhan, bukan bermain-main dan akhirnya memberi dampak buruk,” ucapnya.
Baca Juga: Dukung Proses Evakuasi Sriwijaya Air, TNI AU Terbangkan Dua Pesawat dan Dua Heli Cari Korban
Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Hilang Kontak, Basarnas Lakukan Pencarian
Dalam video yang berdurasi singkat tersebut memang terlihat bahwa pihak Gereja sedang didikte untuk mengucapkan sesuatu yang tujuannya menciptakan kegaduhan. Video tersebut juga semakin menampakkan sisi buruk ULMWP yang terus berupaya membuat kekacauan di Papua dengan cara mengadu domba untuk kepentingan sepihak.***