EDITORNEWS.ID - Memilih turun bergabung ke dunia politik tentu akan menjadi sorotan banyak publik terutama jika kita mempunyai kekuasaan dalam politik.
Sama seperti yang dialami oleh Presiden RI Jokowi yang terjebak dengan ucapannya sendiri.
Ucapan tersebut ialah mengenai tanggapan Jokowi terhadap penundaan Pemilu 2024.
Sebelumnya Jokowi mengatakan akan tetap taat kepada konstitusi tetapi tidak melarang adanya wacana penundaan Pemilu 2024.
Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Telah Dimulai Sejak 2021, Dilengkapi Senjata Kiriman AS dari 2018 Silam
Namun belakangan ini Ia mengaku setuju dengan adanya penundaan pemilu 2024.
Lantas ucapan tersebut mendapat kritikan dari pengamat politik, Rocky Gerung yang memberikan penilaian tersebut.
Jokowi dinilai sebagai man of contradiction yang justru umpan tersebut berbalik kepada Presiden.
"Kontradiksi ini justru jadi umpan yang tadinya masih bisa diatur oleh Presiden, sekarang partai-partai itu seperti mendapat roda kebebasan. Akhirnya kita lihat bagaiman Cak Imin mulai menantang pak Presiden juga itu, begitu pula dengan Golkar," kata Rocky Gerung.
Menurutnya saat ini Jokowi terjebak dengan ucapannya sendiri yang kemudian akan menjadi bumerang.
"Jadi sebetulnya, Presiden bikin jebakannya dia sendiri itu. Lain lagi kalau dia dari awal mengatakan akan menghukum partai-partai yang melanggar prinsip yang telah disepakati bersama, bukan justru bilang ya demokrasi bebas saja," lanjutnya menambahkan.
Rocky Gerung menyimpulkan jika pria asal Solo itu saat ini sedang ketakutan.
"Itu artinya dia takut pada ancaman partai-partai. Jadi sebetulnya kalau Presiden bilang telah memutuskan pemerintah melalui Mendagri dan DPR, kan untuk apa harus mengoceh. Kan sudah diputuskan. Jadi teguran itu mesti keras, bukan justru mendua," tandasnya.***