Kanjuruhan Tragis, Anak Kecit Terhimpit Pintu, Bau Alkohol, dan Polisi Dipukuli, Kesaksian Ibu Penjual Dawet

- 3 Oktober 2022, 09:18 WIB
Kesaksian Ibu Pedagang Dawet, Ada Anak Kecil Terjepit Hingga Suporter Mabuk Penyebab Terjadinya Tragedi Kanjuruhan
Kesaksian Ibu Pedagang Dawet, Ada Anak Kecil Terjepit Hingga Suporter Mabuk Penyebab Terjadinya Tragedi Kanjuruhan /

EDITORNEWS.ID - Seorang Ibu penjual dawet menyaksikan terjadinya tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada hari Sabtu (1/10/2022) malam, yang menelan ratusan korban jiwa.

Dilansir dari unggahan rekaman suara di Instagram Muannas Alaidid, S.H,CTL Direktur Eksekutif KPMH (Komite Pemberantasan Mafia Hukum) @muannas_alaidid,

Ibu tersebut mengatakan para suporter rusuh dan saling berdesakan agar bisa keluar dari stadion untuk menghidari gas air mata.

"Yang lebih parah itu, akhirnya mereka uyel-uyelan (desak-desakan) keluar (stadion) karena menghindari gas air mata. Nah, gas air matanya sebetulnya si nggak terlalu anu kok, cuman ini uyel-uyelane dan sodok-sodokannya dan jejeg-jejegane (tendang-tendangannya) sesama supporter," ujar penjual dawet dalam rekaman suara.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Mendunia. Presiden Real Madrid Mengheningkan Cipta

Selain itu, penjual dawet tersebut juga melihat bahwa ada seorang anak kecil yang terjepit di pintu 3 stadion di dekat warungnya. Bahkan menurut Ibu tersebut, korban-korban yang meninggal banyak yang berbau alkohol

"Nah, terus di pintu tiga sebelah kiri warung saya itu ada anak terjepit. Ada anak kecil terjepit, dari situ awalnya ditolonglah sama polisi, Pak Arif namanya orang Batu, Polisi Batu. Terus ditolong dia (anak kecil) dilindungi dibawa, tapi, orang supporter sebelumnya udah minum semuanya, yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol, saya yang saya tolong itu ternyata Mas Nawi itu juga pemabuk, itu temennya Wenda, Wenda itu temenku juga," ungkap pedagang dawet.

Wanita pedagang dawet juga menjelaskan bahwa ada salah satu Polisi yang berniat membantu Anak kecil yang terjepit dari desakan tersebut namun justru dipukuli.

Baca Juga: Harjuna Putra Amankan Tiket Babak 8 Besar Terakhir Usai Kalahkan Tuak FC Lewat Drama Adu Penalti

"Lha si Pak Arif ini nolong, tapi dipukuli kepalanya. Kenapa saya tahu? Karena saya selamatkan di toko saya, yang namanya Pak Nawi ini, eh siapa, Pak Arif ini, Polisi ini saya selamatkan," sambungnya pedagang dawet.

Menurutnya, kericuhan semakin lama semakin parah, serta pelaku kerusuhan di sekitar stadion Kanjuruhan juga semakin banyak.

Dari kesaksian penjual dawet penyebab terjadinya kerusuhan yakni karena banyak supporter yang mengonsumsi narkotika atau obat-obatan terlarang serta mabuk miras.

Menurut Ibu tersebut, supporter ada yang main pukul dan menghantam secara membabi buta orang yang ditemuinya.

Baca Juga: Sedih Atas Tragedi Kanjuruhan, Radot Valentino 'Jebret' Mundur Sebagai Komentator Liga 1

"Habis ini anak kecil ini sama Pak Arif ini dibasuh mukanya, dicuci mukanya, di tokoku, Mas. Jadi terus masuk, masih ngejar bocah yang ini tadi kaya jaran kepang kalap gitu itu. Dia sembarang orang dipukuli dihantami, terus ditambah lagi, tambah lagi, tambah lagi, karena mereka mabuk dan banyak yang konsumsi obat terlarang. Gitu lho," ujar Ibu penjual dawet.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x