PSMS Medan, Sejarah Singkat dan Polemik yang Tersisa Memasuki Usia 72 Tahun

21 April 2022, 00:40 WIB
PSMS 1950 Berdiri Ki-Ka : Kliwon,Sarpi,Rais Siregar,Gus Ramlan,Philip Tobing Jongkok Ki-Ka : Fung Min,Ramlan Yatim, T.Dzat, Cornel Siahaan, Ramli Yatim, Machrum /

EDITORNEWS.ID - Kamis 21 April 2022, PSMS Medan genap berusia 72 tahun. Usia yang cukup matang tentunya dalam bersikap.

Namun di balik usia yang tak muda lagi, PSMS masih menyisakan sejumlah polemik terutama dalam internal klub mereka.

Terkini kisruh antara dua pemegang saham yang berujung dengan perselisihan yang belum menemukan titik terang.

Namun, lupakan sejenak kisruh itu dan mari mengulang sejarah singkat lahirnya klub kecintaan Kota Medan.

Baca Juga: Ketum PSSI Bocorkan Jadwal Kompetisi Liga 1 Musim 2022, Ingat dan Catat Jadwalnya ya!

Berdasarkan penelusuran Wikipedia yang disempurnakan oleh pemerhati PSMS Medan, Indra Efendi Rangkuti.

Dalam tulisannya, Staf Tax Centre USU ini coba merunut sejarah singkat lahirnya PSMS Medan.

Sejarah PSMS dimulai dengan Delische Voetbal Bond (DVB). Secara eksplisit, para pemangku kepentingan sepakbola di Medan memulai rapat umum pertama untuk membentuk serikat pada tanggal 7 Juli 1907 (lihat pos De Sumatra, 08-07-1907).

Kemudian, dengan berdirinya OSVB pada tahun 1915, DVB secara terbuka menyatakan bersedia untuk berintegrasi dengan OSVB (proses fusi).

Baca Juga: Nonton IYC Bersama Legenda Real Madrid Michael Salgado, Anies Puji Tim Indonesia All Star

Pada September 1949, para pemangku kepentingan sepak bola di Medan membentuk VBMO (proses fisi).

Dalam rangka menyesuaikan kebijakan VUVSI (NIVU suksesi) pada tahun 1948 untuk menerjemahkan VUVSI menjadi ISNIS, maka VBMO juga diterjemahkan menjadi Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya dan kemudian serikat sepak bola Medan disebut VBMO.

Inilah Sejarah Berdirinya PSMS Medan
Organisasi sepak bola Negara Sumatera Timur pada masa pendudukan Belanda, Rumah Susun Football Club (RSFC) yang berdiri awal 1930-an dan Oost Sumatera Voettbal Bond (OSVB).Beberapa fihak sempat menyebut bahwa RSFC dan OSVB ini embrio PSMS Medan.

Tidak ada bukti yang jelas bahwa MVC, DVB, OSVB, VBMO, RSFC, dan klub sepak bola lain yang didirikan pada masa kolonial Belanda adalah cikal bakal PSMS.

Baca Juga: HUT Ke-92, PSSI Fokus Pembinaan Sepakbola Usia Dini

Yang tak boleh diabaikan adalah adanya peranan enam tokoh penggagas lahirnya PSMS Medan.

Dimana keenam tokoh ini mewakili enam Klub Amatir yang ada di Medan tahun 1950.

Keenam tokoh tersebut adalah Adinegoro (Al Wathan), Madja Purba (Sahata), Sulaiman Siregar (PO Polisi), TM Harris (Medan Sport ), dr Pierngadi (Deli Matschapij) dan Tedja Singh (India Football Team).

Merekalah yang mengkoordinir 23 klub di Medan saat itu untuk mendirikan PSMS Medan pada 21 April 1950.

Baca Juga: Proses Naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Tunjukan Titik Cerah, Tak Sabar Main Bersama Timnas

Kota Medan sudah lama dikenal dunia karena perkebunan tembakau Delinya.

Tak heran jika logo PSMS berbentuk "daun" dan "bunga tembakau deli".

Tembakau Deli juga menjadi lambang PSMS Medan sampai sekarang.

1950 berarti lahirnya PSMS pada tanggal 21 April 1950.

Baca Juga: IYC 2021, Kalahkan Tim U-18 Bali United 2-1, Indonesia All Star Tempati Peringkat Ketiga

Warna Hijau berarti perkebunan. Warna Putih berarti Suci yang dalam arti luas berarti Sportif.

Warna hijau tetap dipertahankan sebagai warna kostum utama PSMS Medan.

Warna hijau pada kostum PSMS juga dapat diartikan sebagai kesejukan, kesegaran dan ketenangan.

PSMS Medan dikenal dengan ciri khas permainan rap-rap yaitu sepak bola yang keras, cepat dan ngotot namun tetap bermain bersih dan menjunjung tinggi sportivitas.

Hal inilah yang sering diperlihatkan oleh tim berjuluk “The Killer” dan kini berjuluk “Ayam Kinantan”.

Baca Juga: Kehilangan Satu Bayi Kembarnya, Christiano Ronaldo dan Georgina Rasakan Kesedihan

PSMS merupakan klub sepak bola yang berasal dan berbasis di Stadion Kebun Bunga Jalan Candi Borobudur No 2, Medan Sumatera Utara.

Nama besar PSMS terukir lewat prestasinya meraih 6 kali Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI pada 1967,1969,1971,1975 (Juara Bersama Persija),1983 dan 1985.

PSMS juga klub pertama Indonesia yang mampu berlaga di AFC Champions Cup 1970.

Setidaknya, ada harapan di usianya yang semakin matang, turut menunjukkan kematangannya terutama dalam hal kepengurusannya.

Baca Juga: Bertepatan dengan Hari Kartini, BEM UI Akan Gelar Aksi Unjuk Rasa, Bakal Turunkan 6000 Massa

Tak ada lagi sikut menyikut, apalagi kisruh yang bisa berdampak akan kemunduran sebuah klub.

Karena saat ini keinginan masyarakat Sumut dan khususnya warga Medan cukup sederhana, melihat kembali kejayaan PSMS seperti era 60 - 70-an silam.

Sebagai klub yang cukup disegani di tanah air bahkan diakui klub-klub besar di Asia maupun Eropa.

Semoga momen kejayaan PSMS bisa terulang dan menghapus memori kegagalan para pemangku yang masih terus bertahan di balik anjloknya prestasi PSMS dua tahun belakangan.

Bravo PSMS dan Jayalah Kinantanku.***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler