Tiga Produsen Obat Asal China Ajukan untuk Pasok Vaksin COVID-19 ke Skema Pembagian COVAX

- 21 Januari 2021, 06:55 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19.
Ilustrasi Vaksin Covid-19. /Pixabay.com/ Wirs_Pixs

EDITORNEWS - Pemerintah China menyatakan tiga produsen obat telah mengajukan aplikasi untuk memasok vaksin COVID-19 mereka ke skema fasilitas pembagian vaksin COVAX, sebagai langkah resmi pertama negara itu untuk memberikan suntikan yang dikembangkan secara lokal untuk inisiatif global tersebut.

Sinovac Biotech, China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), dan CanSino Biologics telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan skema tersebut, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada konferensi pers Rabu.

Skema COVAX, yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Vaksin GAVI, akan mulai meluncurkan vaksin ke negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah pada Februari, dengan 2 dari 3 miliar dosis diperkirakan akan dikirimkan tahun ini.

Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson Nantikan Kerja Sama Erat Dengan Presiden AS Terpilih Joe Biden 

Baca Juga: Mahasiswa dan Aktivis Filipina Unjuk Rasa Tentang Keputusan Pemerintah

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Senin 18 Januari bahwa nasionalisme vaksin telah menempatkan dunia di ambang "kegagalan moral yang dahsyat". Ia mendesak negara-negara dan produsen untuk menyebarkan dosis secara lebih adil di seluruh dunia.

Vaksin dari Sinopharm dan Sinovac sudah diluncurkan di beberapa negara, termasuk Brazil, Indonesia, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Tak satu pun dari ketiga perusahaan tersebut yang telah merilis data efektivitas rinci dari vaksin mereka kepada publik, tetapi akses awal yang terbatas ke vaksin pesaing yang dikembangkan oleh produsen obat Barat telah mendorong banyak negara berkembang untuk mendapatkan vaksin dari China.

Baca Juga: Thailand Pertahankan Strategi Vaksin Terhadap Virus Corona Setelah Adanya Kritikan

Sinovac, Sinopharm, dan CanSino tidak memberi komentar langsung tentang waktu persetujuan dari COVAX untuk vaksin mereka, jumlah pasokan, dan data apa yang telah mereka berikan kepada COVAX.

Sementara COVAX belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.***

Editor: Aditya Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x