EDITORNEWS - Tentara Pemerintah Ethopia terjangkit konflik bersenjata dengan Pasukan Pemberontak Barisan Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
TPLF merupakan partai politik yang sempat berkuasa di Ethiopia selama puluhan tahun. Namun, dominasi itu berakhir sejak Abiy Ahmed terpilih sebagai perdana menteri pada 2018
Selama tujuh pekan terakhir, dilaporkan masih berlanjut dan menyebabkan ratusan warga sipil tewas dan puluhan ribu orang terusir dari rumahnya.
Baca Juga: Sekretaris Daerah Provinsi Riau Yan Prana Jaya ditahan Kejati Riau
Disampaikan oleh Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet melalui pernyataan tertulis yang disiarkan oleh laman resmi PBB, Selasa 22 Desember 2020.
"Pertempuran dilaporkan masih berlanjut, khususnya di beberapa daerah Utara, tengah, dan Selatan Tigray," kata Bachelet.
Baca Juga: Bareskrim Polri Catat Sepanjang 2020 Penggunaan Narkoba Jenis Sabu Naik 119 Persen
Bachelet juga menyebutkan pemadaman listrik dan pemutusan akses komunikasi masih terjadi di beberapa daerah dan berdampak pada kehidupan warga sipil di Tigray.
Juru Bicara Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) Elizabeth Throssell saat jumpa pers di Jenewa, Swiss, Selasa 22 Desember 2020, kembali menyoroti berbagai serangan terhadap warga sipil yang diyakini dilakukan oleh tentara Pemerintah dan pasukan dari Amhara sepanjang bulan lalu.