Mata Uang Yen Jepang Melemah, Berikut Faktor yang Pengaruhi Nilai Tukar mata Uang suatu Negara

15 Maret 2022, 08:27 WIB
Matang uang dollar Amerika /

EDITORNEWS.ID - Nilai tukar mata uang suatu negara merupakan salah satu faktor penentu yang berperan paling penting dalam kestabilan ekonomi suatu negara.

Nilai tukar memainkan peran penting dalam perdagangan tingkat negara, yang merupakan faktor yang sangat penting dalam ekonomi pasar bebas di dunia.

Karena itu, nilai tukar menjadi ukuran ekonomi yang paling diperhatikan serta di analisis dalam suatu kebijakan.

Dalam ilmu ekonomi, mata uang yang lebih tinggi atau menguat, membuat ekspor suatu negara lebih mahal dan impor lebih menjadi lebih murah di pasar luar negeri;

Baca Juga: Mata Uang Yen Jepang Tempati Posisi Terlemah dalam 5 Tahun Terakhir, Ada Apa Gerangan?

Dan sebaliknya, jika mata uang lebih rendah atau melemah, membuat ekspor suatu negara menjadi lebih murah dan impornya menjadi lebih mahal di pasar luar negeri.

Oleh karena itu, nilai tukar yang lebih tinggi dapat diharapkan untuk menurunkan keseimbangan perdagangan negara, sementara nilai tukar yang lebih rendah akan meningkatkannya.

Dewasa ini, di kabarkan bahwa mata uang yen Jepang mencapai titik terendah dalam sejarah ekonomi nya selama 5 tahun terakhir.

Untuk di ketahui ada beberapa faktor yang menentukan naik - turun nya mata uang suatu negara.

Baca Juga: William Hurt Meninggal Dunia, Berikut Deretan Film Terbaik yang di Bintanginya

Dilansir dari cerdasco.com, berikut adalah beberapa faktor penyebab pergerakan nilai tukar mata uang suatu negara :
1. Inflasi
Inflasi domestik yang rendah membuat barang - barang dagang suatu negara menjadi lebih kompetitif di pasar internasional. Ekspor akan cenderung tinggi dan permintaan untuk mata uang domestik akan meningkat.

Sebaliknya, negara dengan inflasi tinggi akan melihat mata uang mereka terdepresiasi karena produk mereka kurang kompetitif.

2. Suku bunga
Tingkat bunga domestik yang tinggi relatif terhadap pasar keuangan internasional meningkatkan aliran masuk modal, terutama ke pasar surat utang.

Investor melihat negara menawarkan pengembalian yang lebih tinggi kepada pemberi pinjaman. Masuknya modal asing akan menyebabkan nilai tukar terapresiasi.

Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah cenderung menyebabkan nilai tukar terdepresiasi.

Modal keluar dari negara tersebut dan pergi ke negara lain yang menawarkan pengembalian lebih tinggi.

Baca Juga: Chris Gardner Menginspirasi, Intip Rekomendasi Film Tentang Bisnis yang Dapat Membakar Semangat Mu

3. Neraca perdagangan
neraca perdagangan mempengaruhi nilai tukar mata uang domestik.
Jika ekspor melebihi impor atau surplus perdagangan, permintaan untuk mata uang domestik meningkat. Akibatnya, mata uang domestik terapresiasi.

Sebaliknya, ketika ekonomi domestik mengalami defisit perdagangan atau impor melebihi ekspor, nilai tukar mata uang suatu negara akan cenderung terdepresiasi.

4. Utang pemerintah
Ketika nilai utang pemerintah tinggi, ini meningkatkan risiko gagal bayar.

Semakin tinggi risiko gagal bayar, semakin besar kemungkinan modal asing akan meninggalkan negara tersebut.

Jika mengarah ke pelarian modal, maka dapat menyebabkan depresiasi tajam mata uang negara.

5. Spekulasi
Fluktuasi kurs, dalam situasi tertentu, tidak selalu mencerminkan fundamental ekonomi suatu negara.

Namun dapat juga disebabkan oleh kegiatan spekulatif.

Spekulan biasanya akan mengambil keuntungan dari peluang jangka pendek.

Selain menyebabkan kurs mata uang menjadi lebih fluktuatif, kegiatan spekulatif juga dapat memperkuat dampak pelarian modal dari suatu negara.

Baca Juga: Belajar Pantang Menyerah dari Chris Gardner, Tunawisma yang Jadi Miliarder. Kisah Nyata film ' the pursuit of

6. Risiko politik
Politik yang stabil menjaga iklim investasi, terutama dalam hal kebijakan ekonomi yang diambil.

Dengan iklim investasi yang sehat, investor menjadi lebih percaya diri untuk menginvestasikan modalnya.

Sebaliknya, gejolak politik dapat merusak kepercayaan investor dan dapat menyebabkan pelarian modal dalam jumlah besar.

7. Pertumbuhan ekonomi
Investor asing biasanya akan mencari negara - negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Kinerja ekonomi yang kuat menawarkan peluang untuk pengembalian yang lebih besar dan mendorong investor asing untuk menanamkan modalnya.

Aliran modal positif mendorong apresiasi nilai mata uang negara tersebut.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler