Mengapa Kita Mengalami Ketakutan, Bagaimana Cara Menghilangkannya

22 April 2022, 14:24 WIB
Ilustrasi Takut /Rizqi Arie Harnoko/PIXABAY/ambermb

EDITORNEWS.ID - Setiap orang tentu memiliki rasa takut yang ada pada diri masing-masing, dimana rasa takut itu bermancam-macam.

Rasa takut timbul dikarenakan adanya rasa cemas yang berlebihan didalam diri, seperti takut ketika berada dirumah sendirian atau ketika lampu mati dimalam hari dan masih banyak lainnya.

Rasa cemas yang ada didalam dirinya membuat detak jantung naik yang mengakibatkan timbulnya rasa merinding disertai dengan bulu tangan dan bulu leher naik.

Mengutip dari Yourtango secara perspektif psikologis, ketakutan adalah respons biokimia dan emosional yang mengingatkan kita akan adanya bahaya atau ancaman sehingga kita dapat mengambil tindakan untuk melindungi diri kita sendiri.

Baca Juga: 3 Cara Sederhana untuk Mengurangi Stres yang bisa Dicoba

Lebih lanjutnya rasa takut menimbulkan beberapa respon baik di bagian otak atau disebut amigdala dan respon fisik.

Dimana nantinya respon fisik mentransfer sinyal dari amigdala ke sistem saraf, yang mengontrol pergerakan tubuh Anda ketika Hormon stres kortisol dilepaskan.

Seorang ilmuwan LCSW dan guru mindfulness Nichole Moorman mengatakan “Tubuh dan otak kita dirancang untuk merasakan ketakutan dan ketakutan yang sehat adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah, berbeda, atau mungkin berbahaya.''

Gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan kecemasan, dan gangguan panik adalah semua kondisi yang dapat berkembang ketika respons rasa takut sering dipicu dan tidak rasional.

Baca Juga: 3 Cara Ampuh Dengan Bahan Praktis Hilangnya Rambut Rontok

Beberapa tanda-tanda ketakutan secara fisik dan emosional yaitu detak jantung cepat, gemetar, merinding, dan pernapasan cepat.

Bagaimana menangani rasa ketakutan perlu diingat adalah bahwa ketakutan disebabkan oleh proses biologis otomatis.

Rasa takut dikembangkan sebagai mekanisme untuk mengeluarkan kita dari masalah, dengan cepat baik dengan membekukan atau lari dari bahaya.

Dengan mengalihkan fokus otak ke pusat yang lebih logis, terkadang Anda dapat mengganti sirkuit otomatis dan melatih diri Anda untuk berpikir lebih rasional.

Fokus dan perdalam pernapasan Anda menenangkan diri dan bernapas dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang melawan respons melawan atau lari.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler